Tanah Bergerak di Salem Brebes Ancam 7 Rumah

Konten Media Partner
30 November 2018 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanah Bergerak di Salem Brebes Ancam 7 Rumah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BREBES – Likuifaksi atau pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes pada Kamis, 29 November 2018. Akibatnya 7 rumah warga di Desa Pasirpanjang terancam.
Bahkan, sistem peringatan dini longsor Landslide Early Warning System (LEWS) yang dipasang di Dusun Cibuhun berbunyi pada pukul 21.05 WIB. LEWS dipasang oleh Mahasiswa UGM di bawah kendali BPBD Brebes dan Provinsi Jateng.
Kemudian pukul 22.15 WIB, alarm di Dusun Jojogan juga berbunyi. Ini menandakan adanya pergerakan tanah yang diakibatkan curah hujan tersebut. Pergeseran tanah terjadi lantaran wilayah Salem diguyur hujan selama tiga jam. Terjadi mulai pukul 19.30-22.30 WIB.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, jajaran Muspika Kecamatan Salem, sejumlah anggota TNI, serta perangkat Desa Pasirpanjang pada Jumat, 30 November 2018 melakukan koordinasi. Tujuannya guna mengantisipasi bahaya longsor agar tidak kembali merenggut korban jiwa. Kantor Desa Pasirpanjang.
ADVERTISEMENT
Salah satu petugas BPBD Brebes, Bowo, menuturkan lapisan tanah yang masih muda sangat mudah terlepas di sekitar longsor lama. Ia mengatakan, kondisi tanah juga terlalu banyak menyerap air hujan.
Ada retakan selebar 30 centimeter dan panjang 10 meter terjadi di tebing Dusun Jojogan dan di Desa Pasirpanjang setinggi 7 meter.
"Retak dan amblesnya tanah akibat guyuran hujan yang tinggi sehingga menyebabkan rawan longsor. Membahayakan masyarakat karena ketinggian tebing mencapai 7 meter dan panjang total tebing 50 m,” katanya.
Meski begitu, ia meminta agar warga Desa Pasirpanjang tidak perlu cemas dan khawatir.
"Kami imbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan, jika terjadi hujan selama satu jam lebih, agar segera menjauh dari titik rawan bencana," katanya.
ADVERTISEMENT
Kades setempat, Toro (54) juga mengamini imbauan dari BPBD. Bersama perangkat, Koramil 13 Salem, akan lebih menggiatkan ronda malam serta membunyikan kentongan agar warganya segera mengungsi ketempat yang lebih aman. Terlebih, di Dukuh Jojogan, jika hujan turun cukup deras selama setengah jam, alarm LEWS berbunyi.
Daftar pemilik rumah penduduk yang kemungkinan terdampak langsung jika terjadi longsoran yakni Sukirman, 65 tahun; Kasta, 30 tahun; Juherman, 60 tahun; Suparno, 62 tahun; Muhri, 85 tahun; Kurni, 82 tahun; dan Tarso, 46 tahun. Semuanya adalah petani asal RT 01 RW 3.
Perlu diketahui, di Desa Pasirpanjang pada Februari 2018 terjadi bencana longsor besar. Ada 18 orang tewas dan belasan warga mengalami luka-luka.
Reporter: Reza Abineri
ADVERTISEMENT
Editor: Muhammad Irsyam Faiz