Tiga Sekolah di Kota Tegal Kembali Pembelajaran Jarak Jauh

Konten Media Partner
20 September 2020 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga Sekolah di Kota Tegal Kembali Pembelajaran Jarak Jauh
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
TEGAL - Tiga sekolah di Kota Tegal akhirnya harus kembali menggelar kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ), setelah ada orangtua siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19. Sebelumnya tiga sekolah itu sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal Ismail Fahmi mengungkapkan, ketiga sekolah tersebut yakni Madrasah Aliyah Negeri (MAN), SMPN 19, dan SMPN 7 Kota Tegal.
"Kita kembalikan ke kegiatan pembelajaran jarak jauh, karena ada orangtua siswa yang dinyatakan Dinas Kesehatan terkonfirmasi positif COVID-19," kata Fahmi, Minggu (20/9/2020)
Kebijakan tersebut, kata Fahmi, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Di mana dalam SKB tersebut menyebutkan apabila ada kondisi tertentu terkait perkembangan situasi COVID-19 maka sekolah bisa kembali ke PJJ.
"Maka KBM pada satuan pendidikan bisa dari semula PTM atau gabungan PJJ, bisa kembali sepenuhnya ke PJJ," terang Fahmi.
Fahmi mengungkapkan, awalnya SMPN 7 bersama 31 SMP negeri dan swasta di Kota Tegal lainnya menggelar KBM gabungan antara tatap muka dan pembelajaran jarak jauh atau daring sejak 3 Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
"Meski siswa dari orangtua yang terkonfirmasi positif COVID-19 belum tentu turut tertular. Tapi kebijakan sebagai langkah antisipasi harus kita ambil," kata dia.
Seperti diketahui sedikitnya 34 sekolah di Kota Tegal sudah menerapkan PTM. Terdiri dari 31 SMP serta 3 SMA dan SMK yang bertahap sudah mulai aktif sejak 3 Agustus dan 7 September lalu.
Fahmi mengatakan, 34 sekolah melakukan KBM tatap muka dengan sistem bergilir. “Terkait dengan kuota, maksimal 50 persen siswa. Selain itu ada juga yang melakukan dengan sistem 3, 4, 7 yakni 3 hari berangkat, 4 hari libur dan 7 hari Pembelajaran Jarak Jauh,” kata Fahmi.
Ismail Fahmi berharap dengan penerapan standar protokol kesehatan yang dijalankan tidak terjadi cluster COVID-19 di sekolah. (*)
ADVERTISEMENT