Tolak Pembentukan KAMI, Puluhan Orang Gelar Aksi di Depan Gedung DPRD Kota Tegal

Konten Media Partner
12 September 2020 19:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Pembela Tanah Air (Apeta) Kota Tegal menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Kota Tegal, Sabtu (12/9/2020). (Foto: Setyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Pembela Tanah Air (Apeta) Kota Tegal menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Kota Tegal, Sabtu (12/9/2020). (Foto: Setyadi)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Pembela Tanah Air (Apeta) Kota Tegal menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Kota Tegal, Sabtu (12/9/2020). Mereka menolak Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) didirikan di Kota Bahari.
ADVERTISEMENT
Koordinator aksi Imam Kharomain mengatakan, pihaknya menolak keras rencana deklarasi atau keberadaan dan segala bentuk langkah-langkah KAMI di Kota Tegal.
"Apeta siap mendukung dan bekerjasama dengam elemen masyarakat untuk menciptakan menciptakan kondusifitas di Kota Tegal dan menjaga keutuhan NKRI," kata Imam saat pembacaan pernyataan sikapnya.
Menurut Imam, pernyataan sikap tersebut dengan memperhatikan dan mempertimbangkan sejumlah alasan. "Indonesia sudah dalam keadaan kondusif, pemerintah berjalan dengan baik, dan Pancasila tetap utuh sebagai dasar negara," ujarnya.
Imam berujar, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah dan sedang berupaya meningkatkan perekonomian negara di tengah pandemi COVID-19, dan tantangan lainnya.
"Sehingga apa yang menjadi tuntuan KAMI tidak berdasar dan tidak jelas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Imam menilai Kota Tegal sudah dalam suasana aman, damai dan tentram, yang menjunjung tinggi ideologi negara Indonesia.
"Apeta tidak menginginkan hadirnya gerakan KAMI di Kota Tegal, yang bisa mengusik suasana keamanan, ketentraman, dan kedamaian di Kota Tegal khususnya, dan di Indonesia pada umumnya," kata dia.
Usai membacakan pernyataan sikap, acara dilanjutkan dengan aksi teatrikal sebelum akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Aksi yang berjalan sekitar kurang dari satu jam itu mendapat pengawasan pihak kepolisian. (*)