Usir Tikus, Petani di Tegal Ramai-ramai Bangun Rumah Burung Hantu

Konten Media Partner
16 Juli 2018 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Usir Tikus, Petani di Tegal Ramai-ramai Bangun Rumah Burung Hantu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Petani di Tegal membuat rumah burung hantu untuk mengusir tikus.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Camat Kedungbanteng, Kabupaten Tegal Imam Maskur, menyatakan telah membuat kebijakan dengan mengistruksikan ke seluruh desa untuk membuat Rumah Burung Hantu (rubuha). Hal ini lantaran, di wilayahnya termasuk endemik tikus.
"Kebijakan saya ini, tiap desa harus membangun rubuha 10 unit. Diusulkan dalam APBDes tahun 2018. Alhamdulillah, semua desa setuju," katanya.
Dia mengaku sudah menginstruksikan hal itu kepada seluruh kepala desa di wilayah kerjanya. Untuk pengadaan Rubuha dan burung hantu tyto alba disarankan menggunakan Dana Desa (DD). Tiap desa minimal harus ada 10 unit rubuha yang disebar di seluruh pedukuhan. Utamanya di areal pertanian yang endemis tikus.
Menurut dia, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang baik. Selain itu, membangun Rubuha sekaligus mengembangbiakan burung jenis tyto alba.
ADVERTISEMENT
Menurut Imam, rubuha sebanyak 10 unit itu, dianggarkan minimal Rp 25 juta. Sejauh ini, sudah ada beberapa desa yang melaksanakan intruksinya itu.
Meski belum masuk masa panen, tapi serangan hama tikus di wilayahnya sudah nihil. Hasil panen di tahun ini dipastikan melimpah. "Nyaris sudah tidak ada tikus. Semoga hasil panen nanti bisa sukses," harapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, total luas lahan sawah di wilayah Kecamatan Kedungbanteng sebanyak 1.379 hektare (Ha). Dari luas itu, yang ditanam padi sebanyak 1.120 Ha. Sedangkan luas lahan tegalan hanya 1.110 Ha. Sementara lahan yang ditanami jagung sebanyak 1.369 Ha.
"Rubuha tidak hanya di areal sawah, di lahan jagung atau palawija juga diberi rubuha," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz