Warga Bergejolak, Komisi II DPRD Brebes Sidak Galian C di Gunung Bendera

Konten Media Partner
17 September 2018 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Bergejolak, Komisi II DPRD Brebes Sidak Galian C di Gunung Bendera
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rombongan Komisi II DPRD ini disambut oleh ratusan warga Cikuya yang menolak adanya galian C di desanya. (foto: fajar eko nugroho)
ADVERTISEMENT
BREBES - Komisi II DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi tambang galian C yang terletak di Desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo, Senin 17 September 2018.
Penambangan galian C tersebut disinyalir hingga kini belum memiliki izin yang lengkap. Di sisi lain, penambangan di Gunung Bendera ini akan sangat berdampak pada masyarakat sekitar.
Kedatangan rombongan Komisi II DPRD ini disambut oleh ratusan warga yang menolak adanya galian C di desanya. Warga menolak keras penggalian atau eksploitasi Gunung Bendera di Desa Cikuya. Warga khawatir saat musim hujan nanti, desa tersebut akan dilanda banjir yang lebih besar dari sebelumnya.
Puluhan warga yang mengatasnamakan sebagian besar masyarakat Desa Cikuya menolak keras untuk pengerjaan galian C yang akan mengeksploitasi Gunung Bendera yang luasnya sekitar 8 hektar.
ADVERTISEMENT
Gunung itu terletak tepat di atas Desa Cikuya. Alasan warga menolak karena jika Gunung Bendera sudah tidak ada, dikhawatirkan akan terjadi banjir yang lebih besar dari sebelumnya.
"Tidak ada Galian C saja di sini sudah sering dilanda banjir. Apalagi kalau gunung itu dieksploitasi, dipastikan banjir beserta lumpur akan terjadi lebih besar di desa kami," ucap seorang warga desa setempat yang ikut aksi penolakan, Rasum.
Menurut dia, saat ini sebelum ada Galian C pun, musim hujan tahun lalu terjadi banjir yang merendam kurang lebih 200 rumah warga di desa itu. Apalagi jika gunung itu diratakan, tak ada lagi pohon yang bisa menyerap saat musim hujan. Sehingga dipastikan akan terjadi banjir lebih besar.
ADVERTISEMENT
Dikhawatirkan pula, jika eksploitasi dilanjutkan, warga akan kehilangan sumber mata air. "Padahal saat musim kemarau mata air itu menjadi satu-satunya harapan para petani Desa Cikuya untuk mengairi sawah dan ladang," kata dia.
Warga lain yang menolak adanya Galian C tersebut, Mardi, mengatakan, jika Gunung Bendera akan digali dan diratakan dengan tanah, kemungkinan yang akan terjadi jika musim hujan akan banjir yang lebih besar dari tahun lalu. Karena lumpurnya akan mengarah menuju Sungai Lebak Kanting yang mengalir ke desa dan irigasi.
"Harus ada tindak lanjut dari Pemkab Brebes. Kalau tidak ada kami akan demo," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikuya, Sekod mengatakan, pada 2014 silam juga ada rencana akan adanya Galian C di wilayah itu. Namun rencana itu ditolak mentah-mentah oleh warga setempat karena dianggap akan merugikan warga.
ADVERTISEMENT
Berselang tahun, kata dia, rencana itu kembali muncul dan saat ini diketahui bahwa Galian C tersebut sudah mengantongi izin prinsip dari Pemprov Jawa Tengah. "Warga sudah membuat tanggul sekitar tiga Minggu lalu karena khawatir dengan adanya Galian C. Karena dipastikan desa kami akan terdampak. Tidak ada Galian C saja, tahun kemarin ada 200 rumah warga yang terendam banjir," bebernya.
Baru Kantongi Ijin Prinsip
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Brebes,Suwarno mengungkapkan, eksploitasi Gunung Bendera tersebut baru mengantongi izin prinsip yang dikeluarkan oleh Pemprov Jawa Tengah. Sementara itu, untuk UKL - UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) belum ada, namun pihak perusahaan sudah melakukan penambangan di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Memang sudah disegel oleh Satpol-PP. Tapi yang warga inginkan adalah eksploitasi gunung ini ditutup permanen dan jangan ada aktivitas penambangan di desa ini. Karena dampaknya sangat besar," pungkasnya. (*)
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh