Warga Brebes Senang Pemkab Cirebon Resmi Tutup TPA Ciledug

TPA Cileduk, Cirebon resmi ditutup, Rabu, 30 Mei 2018.

BREBES - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, tepatnya di Desa Ciledug, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, akhirnya resmi ditutup, Rabu (30/5). Warga Desa Bojongsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes pun menyambut gembira. Karena selama ini mereka terimbas dampak akibat keberadaan TPA tersebut.

Salah seorang warga setempat yang terkena dampak TPA tersebut Casiyah (51), mengaku senang dengan penutupan TPA Ciledug. Pasalnya, keberadaan TPA tersebut banyak warga yang terkena berbagai penyakit. Seperti halnya gatal-gatal dan diare.

"Jadi sebelum ada TPA warga gak ada yang mengeluh gatal-gatal, tapi semenjak ada TPA inilah warga banyak yang mengeluh gatal-gatal," ucap Casiyah.

Selain mengeluhkan gatal-gatal, kata dia, banyak warga yang mengeluhkan bau tak sedap akibat adanya tumpukan sampah yang bersumber dari TPA itu. "Alhamdulillah. Sudah lama kita menginginkan TPA ini ditutup, akhirnya bulan ini bisa ditutup oleh pemerintah setempat," jelasnya.

Hal senada diungkapkan, warga lainnya Een Yohanah (52). Ia mengungkapkan kegembiraannya akhirnya TPA yang selama ini mengganggu aktivitas warga bisa ditutup.

Selama ini, kata dia, banyak warga yang mengeluhkan keberadaan TPA tersebut. Selain baunya yang tak sedap, banyak warga yang terserang diare. "Kadang laler ijo (besar) masuk ke rumah, jadi warga merasa risih," kata Yohanah.

Dia berharap, penutupan ini tidak hanya sebatas seremoni saja. Pemerintah diharapkan tetap mengawasi agar tidak ada warga yang membuang sampah sembarangan. "Kalau perlu dijaga, jadi warga tidak ada yang membuang sampah lagi ke situ (bekas TPA)," katanya.

Sementara itu, Kades Bojongsari, Kecamatan Losari, Moch Khojin mengatakan, sebelumnya sudah ada pertemuan antara pemerintah Provinsi Jateng dan Jabar terkait penutupan TPA tersebut.

"Alhamdulilah sesuai instruksi Plt Bupati Cirebon akhirnya hari ini (kemarin) TPA Ciledug ditutup secara permanen," ucap Moch Khojin.

Reporter: Fajar Eko Nugroho

Editor: Muhammad Irsyam Faiz