Warga Brebes Swadaya Bangun Jembatan Usai 8 Bulan Jalan Putus Akibat Longsor

Konten Media Partner
15 Oktober 2020 17:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Dukuh Kalipucung, Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, secara swadaya membangun jembatan darurat.  (Foto: Reza Abineri)
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Dukuh Kalipucung, Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, secara swadaya membangun jembatan darurat. (Foto: Reza Abineri)
ADVERTISEMENT
BREBES - Warga di Dukuh Kalipucung, Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, secara swadaya membangun jembatan darurat. Jembatan itu untuk menghubungkan jalan antardukuh yang terputus akibat tanah longsor.
ADVERTISEMENT
Pantauan PanturaPost, Kamis (15/10/20), jembatan itu hampir selesai dikerjakan. Jembatan berukuran panjang 10 meter dan lebar 2 meter itu sudah dapat dilewati kendaraan mobil dan motor. 
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Busro, mengatakan jembatan itu dibangun secara swadaya oleh warga sekitar. Secara bergotong-royong, warga menyumbang kayu, semen, serta pasir.
"Pondasi kayu dan landasan menuju jembatan berasal dari swadaya warga. Karena untuk menghindari mata air yang ada di bawah jembatan," katanya.
Ia mengatakan, jika ditotal pembangunan jembatan memakan biaya sekitar Rp 50 juta. Angka tersebut, belum termasuk ongkos tenaga dan lain-lain.
"Biayanya sekitar Rp 50 juta, tapi kalau sama biaya tenaga warga Rp 65 jutaan," ungkap dia.
Busro menambahkan, pengerjaan jembatan memakan waktu hampir satu bulan. Meski begitu, selama delapan bulan, akses aktivitas warga terganggu.
ADVERTISEMENT
"Dampaknya biaya transportasi sayuran membengkak dua kali lipat. Belum lagi kalau ada urusan darurat seperti persalinan, mobil ambulan tidak bisa masuk pedukuhan," keluhnya.
Ia pun berharap agar pemerintah segera dibangunkan akses jalan permanen. 
Sementara Sekretaris Desa (Sekdes) Galuh Timur Muhajir menuturkan, pihaknya turut membantu dalam pembangunan jembatan. Seperti membantu pembangunan pondasi di bawah jembatan.
"Kita turut bantu untuk tiga bronjong (kawat) batu. Selain bronjong, Pemdes juga membantu membuatkan jalan baru," katanya.
Sebagai informasi, jalan penghubung antarpedukuhan tersebut longsor pada akhir Januari 2020. Selain menjadi akses utama warga Kalipucung, jalur tersebut merupakan akses menuju Candi Gagang Golok dan lahan calon lokasi pembangunan Museum Situs Purbakala Bumiayu-Tonjong (Buton).