Warga Keluhkan Sampah Menggunung di Lapangan Sepakbola

Sampah makin menumpuk di tepi lapangan desa Kaladawa Kecamatan Talang Kab. Tegal . (foto: reza abineri)

TEGAL - Lapangan sepakbola di Desa Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal seakan jadi tempat pembuangan sampah baru. Dari pantauan pada Minggu, 2 September 2018 pagi, sampah terlihat 'menggunung' di sebelah timur hingga ke pinggir jalan.

Sampah yang menumpuk itu sebagian sudah dibakar. Akibatnya, asap tebal keluar dan mengganggu pandangan para pengguna jalan yang melintas.

Satu warga Tarkim (43) mengatakan, sampah menumpuk sudah terjadi 3 bulan. Rata-rata sampah merupakan sampah rumah tangga milik warga.

"Sudah sekitar 3-4 bulan sampah menumpuk. Kebanyakan milik warga dari Desa Kaladawa dan desa lainnya," ujarnya.

Dia menuturkan, awalnya sampah berada pada bak khusus di ujung timur. Namun karena terlalu lamanya, sampah pun berserakan ke luar bak. "Awalnya cuma di bak bambu itu. Namun karena saking lama diangkut sehingga sampah kini banyak berserakan," keluhnya.

Akibat kondisi itu, tambah dia, membuat lapangan sudah jarang digunakan untuk aktivitas olahraga. "Jadi jarang dipakai untuk sepakbola. Padahal di sebelah barat lapangan kan sekolahan?" tutur dia.

Satu warga lainnya, Khamali mengaku terakhir sampah diangkut oleh petugas kebersihan sekitar 4 hari lalu. Meski masih diangkut, tetap saja tidak mengurangi jumlah sampah yang berserakan.

"Masih ada yang ngangkut sih sebenarnya. Pakai motor bak. Sayangnya jumlah yang diangkut dengan yang dibuang masih lebih banyak yang dibuang warga," beber dia.

Pengrajin tahu asal Sumedang ini pun mengaku terganggu lantaran asap sampah sering masuk ke warungnya. "Sangat terganggu, apalagi saya buatnya makanan. Asap sampah non organik sudah biasa dihirup pagi hingga malam," katanya.

Dia membeberkan, rata-rata yang membuang sampah pemotor yang melintas. Omongannya bahkan terbukti karena ada satu pemotor yang sedang membuang sampah. "Tuh lihat mereka biasa saja membuang sampah pakai motor," ujar dia. (*)

Reporter : Reza Abineri

Editor : Muhammad Abduh