Macet hingga Ratusan Meter di Perempatan Tugu Tanah Baru

paundra zakirulloh
Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta Jurusan Ilmu Jurnalistik
Konten dari Pengguna
8 Juli 2022 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari paundra zakirulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi lalu lintas di perempatan Tugu Tanah Baru, Kota Depok (07/07/2022). Dokumen pribadi / Paundra Zakirulloh
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lalu lintas di perempatan Tugu Tanah Baru, Kota Depok (07/07/2022). Dokumen pribadi / Paundra Zakirulloh
ADVERTISEMENT
Reporter: Paundra Zakirulloh / Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta
ADVERTISEMENT
Terjadi kemacetan panjang di perempatan Tugu Tanah Baru, Kota Depok, hal itu dikarenakan ada pembangunan tol Cijago dan jalan layang. Perempatan itu dipadati pengguna jalan dari arah Universitas Indonesia menuju Jalan Pamulang, dan dari arah lain, yakni arah Tanah Baru ke arah TPU pertigaan Jalan Moch Kahfi Jakarta Selatan. Kemacetan ini mencapai 550 meter dari arah jalan Moch Kahfi dan sering terjadi pada saat sore hari.
Tampak 2 orang juru parkir mengenakan pakaian lusuh sangat cekatan saat mengatur lalu lintas agar kemacetan tersebut tidak semakin panjang, mereka berdua juga dibantu oleh 3 orang polisi. Bunyi klakson yang menggema membuat suasana semakin tidak karuan, terlebih lagi pengendara sepeda motor kerap tidak tertib dan mengambil sebagian jalur lain sehingga kendaraan dari arah berlawanan tersendat.
ADVERTISEMENT
Elgi (21), pengendara motor yang melintas di perempatan Jalan Tugu Baru, mengatakan bahwa kemacetan kerap terjadi saat jam pulang kerja. Ia juga menambahkan, bahwa kemacetan ini sudah lama dan semakin parah sejak ada pembangunan Tol Cijago dan ruas jalan layang yang sempit.
"Di sini sudah pasti macet kalau sudah sore, biasanya jam orang pulang kerja. Sudah lama macet kayak gini apalagi tambah parah sejak ada pembangunan tol sama lebar jalan yang sempit," ujar Elgi sambil menyeka keringat di dahinya.
Dengan raut muka yang lelah, Elgi berharap agar ada upaya dari pemerintah daerah untuk mengatasi kemacetan tersebut bukan hanya dengan mengirimkan petugas polisi untuk mengatur lalu lintas. Ia juga mengatakan pembangunan Tol Cijago harus diselesaikan secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
“saya sih berharap ada upaya ya dari pejabat sekitar buat mengatasi kemacetan ini, bukan cuma manggil polisi buat atur jalan. Terus ini juga pembangunan tol harus diselesaikan secepat mungkin jangan kelamaan,” ujar Elgi.
Sementara itu, tak jauh dari lokasi kemacetan ada pos warga yang terbuat dari bambu, dan terdapat seorang pria mengenakan kaus kuning duduk memandang kemacetan tersebut yang sudah menjadi pemandangan lazim di kala sore hari. Pria tersebut bernama Rizky (32), mengatakan bahwa kemacetan ini sudah bukan hal yang baru bagi warga sekitar, sempat ada upaya membuat lampu lalu lintas agar lebih teratur namun, hal tersebut nyatanya masih belum terealisasikan hingga saat ini.
“kita warga sini sudah biasa liat macet sampe ratusan meter, sudah pasti tiap sore bakalan kayak gini. Pernah ada upaya mau buat lampu lalu lintas, cuma sampe sekarang masih belum ada tuh,” ujar Rizky dengan senyum tipis.
ADVERTISEMENT
Rizky juga mengatakan bahwa warga sekitar sudah berulang kali melaporkan dan meminta upaya dari pemerintah daerah untuk mengatasi kemacetan ini. Ia berharap agar pemerintah daerah membuat ruas jalan layang dari arah Moch Kahfi diperluas sehingga bisa mengimbangi volume kendaraan yang padat.
“sudah sering kita lapor ke pemerintah kota Depok cuma belum ada tuh upaya yang dibuat. Ya seenggaknya kalo mau macetnya berkurang itu jalan layang diperluas biar enggak terlalu numpuk di sana,” ujar Rizky dengan nada penuh harapan.
Langit semakin gelap dan terdengar suara azan magrib dikumandangkan, namun kemacetan ini malah semakin parah. Bunyi klakson kendaraan menyebabkan suara azan menjadi samar dan tidak hanya itu, hawa panas dan juga polusi dari hamparan kendaraan yang berbaris memenuhi ruas jalan semakin menggambarkan kondisi yang ruwet. Ditambah lagi dengan kondisi tugu yang sudah sedikit hancur dan kotor yang berada di tengah jalan.
ADVERTISEMENT
Mereka yang mengatur lalu lintas sudah mulai terlihat kewalahan dan lelah, baju yang dikenakan sudah basah karena keringat. Meskipun demikian, mereka tidak berhenti untuk istirahat atau bahkan minum sebentar untuk melepaskan rasa dahaga. Mereka terus mengatur lalu lintas agar kemacetan tidak semakin parah walaupun, tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda kelelahan.