Seorang Ibu Butuh Bantuan untuk Lawan Kanker Payudara yang Dideritanya

Muda Peduli
Volunteer untuk pedulisehat.id
Konten dari Pengguna
6 Februari 2019 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muda Peduli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
peulisehat.id
Seorang ibu yang telah menjadi orang tua tunggal bagi anak semata wayangnya ini harus mengalami penderitaan kembali, setelah ia ditinggalkan oleh suaminya saat anaknya baru berusia 3 bulan. Ya, Ibu Leliwati Muliadi menderita penyakit kanker, yaitu Kanker Payudara stadium 3B di usianya yang sudah menginjak setengah abad lebih. Penyakit ini berawal dari keluhan adanya benjolan di bagian payudara sebelah kiri Ibu Leli pada tahun 2013. Anaknya, Novendri, kemudian membawanya ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Di sana dilakukan pengecekan darah dan mammography. Dokter pun mengira benjolan ini hanya merupakan jaringan lemak saja, dan Ibu Leli berdiet untuk menurunkan berat badannya. Namun ternyata, taklama kemudian benjolan itu berubah menjadi bisul, dan tetangga Ibu Leli menyarankan untuk menggunakan daun binahong, jadilah ia mengikuti saran tetangganya tersebut. Tiga minggu kemudian, tidak disangka bisul itu berubah menjadi seperti daging, Ibu Leli dan Novendri, anaknya, terkejut. Dibawalah Ibu Leli ke puskesmas terdekat untuk pertolongan pertama. Puskesmas kemudian merujuk Ibu Leli ke RS Pelni Petamburan Jakarta Barat, dan di sana dilakukan biopsi dan pemeriksanaan PA (Patologi Anatomi). Hasil pemeriksaan membuat Ibu Leli dan anaknya sangat terkejut. Novendri juga sangat bersedih dengan kondisi yang dialami ibunya. Ibu Leli positif terkena Carcinoma mammae atau yang lebih dikenal dengan nama Kanker Payudara stadium 3B. Saat itu, RS Pelni merujuk Ibu Leli agar mendapatkan perawatan dan pengobatan di RS Dharmais Jakarta. Novendri akhirnya membawa ibunya ke RS Dharmais Jakarta untuk berobat, dan ia selalu berharap agar ibunya segera sembuh. Dokter spesialis onkologi dari RS Dharmais menyarankan agar melakukan operasi untuk membuang bagian kankernya dan juga menjadwalkan kemoterapi. Akhirnya kemo dilakukan sebanyak 10 kali, tetapi hasil CT Thorax Ibu Leli belum ada perubahan, sehingga tindakan operasi belum bisa dilakukan. Semenjak Ibu Leli sakit, ia tidak bekerja lagi. Malang nasibnya, karena ia sering sakit sehingga harus dipecat dari pekerjaannya sebagai penjahit borongan di sebuah konveksi. Perjuangannya sebagai orang tua tunggal patut diacungi jempol, Ibu Leli tidak pernah mengeluh, bahkan ia berhasil membesarkan dan menyekolahkan anaknya dengan penghasilan yang dikumpulkan dari keringat sendiri. Anaknya, Novendri, juga berhenti bekerja karena ingin fokus merawat ibunya. Sekarang mereka berdua hanya bisa berjuang membiayai pengobatan di rumah sakit dari BPJS Kesehatan. Namun, tidak semuanya di-cover oleh BPJS, karena adanya beberapa obat dan vitamin yang harus dibeli sendiri dengan dana pribadi. Selain itu, Novendri juga harus membayar biaya transportasi yang harus dikeluarkan untuk mengantarkan ibunya bolak-balik ke rumah sakit. Penderitaan yang dialami oleh Ibu Leli dan anaknya ini sangat berat, sehingga mereka membutuhkan bantuan dari Anda sekalian. Besar harapan mereka agar Anda dapat bergabung bersama para #InsanPeduli lainnya yang sudah memberikan bantuan dana kesehatan bagi mereka melalui platform pedulisehat.id. Anda tinggal klik di sini untuk berikan donasi kepada Ibu Leli.
ADVERTISEMENT