Ahok Jualan Buku Seharga Rp 275.000, Isinya Kisah Psikologi Saat di Penjara

Konten dari Pengguna
5 Maret 2020 11:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Peluang Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat ini punya kesibukan baru. Apa itu? Ya jelas lah, dia sibuk karena saat ini menjabat Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen di perusahaan migas BUMN yakni PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
Jabatan itu dipercayakan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, kepada Ahok sejak 25 November 2019.
Sebagai komisaris di BUMN besar sekelas Pertamina, tentu banyak hal yang harus dikerjakan Ahok. Apalagi Pertamina mengurusi hajat hidup orang banyak di Indonesia. Mulai dari urusan BBM, Elpiji, pasokan gas juga, termasuk soal pengeboran dan produksi minyak.
Salah satu yang disokong Ahok di Pertamina, adalah transparani.
"Mulai hari ini, akses Informasi operasional PT Pertamina (Persero) terkait pengadaan Crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan," tulis Ahok dalam akun twitternya.
Di luar itu, Ahok baru saja menerbitkan buku berjudul 'Panggil Saya BTP, Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob'.
Ahok meluncurkan buku kisah psikologinya saat ditahan di Mako Brimob. Foto: Dok. kumparan
Dikutip dari akun instagramnya @basukibtp, dia menyatakan buku ini menggambarkan perjalanan psikologis saya dari situasi negatif menjadi positif selama saya berada di “kampus” Mako Brimob.
ADVERTISEMENT
Buku ini diluncurkan pada 17 Februari lalu. Harga yang ditawarkan senilai Rp 275.000 per eksemplarnya.
"Pemesanan buku ini bisa dengan klik link di bio," tulis Ahok berpromosi.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendatangi Kementerian BUMN. Foto: Dok. kumparan
Disoraki Tahanan LP Cipinang
Salah satu yang membuat Ahok cukup tertekan saat awal harus menjalani hukuman penjara, terjadi di LP Cipinang. Ini terjadi sebelum akhirnya penahanan Ahok dipindahkan ke Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok.
"Waktu itu beliau sangat stress. Saya juga, Pak (Djarot berbicara ke Ahok). Saya langsung datang ke Cipinang dari kantor. Masuk Cipinang, ada demo di luar, Pak Ahok saat itu dalam kondisi nadir. Marah luar biasa. Dia bilang 'biar saja, robohkan saja Cipinang," ujar Djarot Saiful Hidayat, mantan Wakil Gubernur DKI yang mendampingi Ahok memimpin Jakarta.
ADVERTISEMENT
Djarot menceritakan pengalamannya mengantar Ahok ke LP Cipinang, setelah divonis hukuman 2 tahun penjara oleh pengadilan.