Ini Peran Masyarakat Sipil dan Swasta untuk Capai SDGs

CISDI Center for Indonesia Strategic Development Initiatives
CISDI adalah sebuah think tank independen yang berfokus pada perbaikan sistem pelayanan kesehatan untuk pencapaian SDGs Goal 3. Salah satu programnya, Pencerah Nusantara adalah gerakan pemuda yang bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di daerah terpencil di Indonesia. Dikelola oleh CISD
Konten dari Pengguna
20 Januari 2020 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CISDI Center for Indonesia Strategic Development Initiatives tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Program CISDI Egi Abdul Wahid hadir sebagai panelis dalam Training Global Reporting Index di Kemayoran (14/1).
Beberapa dekade ke belakang, dunia telah mencanangkan visi pembangunan global yang perlu dicapai oleh semua negara pada tahun 2030. Visi itu berwujud 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau kerap dikenal sebagai Sustainable Development Goals (SDGs).
ADVERTISEMENT
Dalam kerangka itu, 17 tujuan SDGs mencakup beragam persoalan merentang dari soal kemiskinan, kesenjangan sosial, infrastruktur, hingga kesetaraan. Kesehatan, dalam kerangka itu, tercatat sebagai tujuan pembangunan nomor tiga.
“Kesehatan merupakan isu penting untuk mencapai SDGs karena memiliki daya ungkit yang tinggi,” ujar Egi Abdul Wahid, Direktur Program CISDI pada training Global Reporting Index bertajuk Sustainable Development Goals dan Peran Sektor Kesehatan di Kemayoran (14/1).
Daya ungkit merujuk pada peran strategis sektor kesehatan sebagai pemicu pembangunan pada sektor lain. Sistem kesehatan yang baik akan mendukung produktivitas warga negara dan berimplikasi positif pada sektor lain, seperti pendidikan ataupun ekonomi.
Pemerintah Indonesia selama beberapa tahun ke belakang berhasil meningkatkan beberapa indikator pembangunan kesehatan. Pada Narasi RPJMN tahun 2020-2024, pelayanan kesehatan disebutkan secara gamblang sebagai pilar pembangunan sumber daya manusia.
ADVERTISEMENT
Egi menekankan bahwa peluang ini perlu dimanfaatkan oleh semua pihak, dikarenakan pemerintah, sayangnya, belum bisa secara maksimal memanfaatkan peluang ini.
“Pemerintah, perlu diakui, mengalami keterbatasan ruang untuk mengatasi beragam persoalan kesehatan di Indonesia,” ujar Egi.
Oleh sebab itu, menurut Egi, masyarakat sipil dan sektor swasta penting untuk terlibat dalam beragam upaya perbangunan kesehatan.
Egi menjelaskan peluang keterlibatan masyarakat sipil dan swasta untuk terlibat dalam pencapainan SDGs
Komitmen ini menjadi dasar CISDI dalam mengembangkan inisiatif-inisiatif kesehatan, seperti Pencerah Nusantara, penelitian cukai tembakau, serta Youth Town Hall.
“CISDI sejauh ini berupaya membatasi jurang ketimpangan pembangunan kesehatan dengan mengadakan program pembangunan kesehatan melalui Pencerah Nusantara,” sambung Egi.
Pencerah Nusantara merupakan inisiatif penguatan layanan kesehatan primer melalui penempatan tenaga kesehatan profesional muda di daerah perifer Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sedari awal didirikan, Pencerah Nusantara bermaksud untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, alih-alih menjadikan puskesmas ataupun posyandu sebagai pusat berobat.
Oleh sebab itu untuk terlibat dalam program ini, seorang Pencerah Nusantara dituntut tidak hanya memiliki kompetensi keilmuan, tetapi juga empati terhadap persoalan masyarakat.
“Seleksi diadakan secara berangsur-angsur, mulai dari seleksi online hingga wawancara. Ini untuk memastikan transparansi dan meritokrasi,” tambah Egi.
Setelah proses seleksi, profesional kesehatan terpilih menjalani pelatihan dan peningkatan kapasitas selama 6-7 minggu.
Metode yang dilakukan adalah pembekalan kompetensi medis, pengetahuan kebijakan, hingga keterampilan sosial seperti kepemimpinan, advokasi, dan komunikasi.
“Setelah memastikan seluruh anggota Pencerah Nusantara siap mengadakan program di daerah penempatan masing-masing, CISDI tetap memantau implementasi program dari jarak jauh.”
ADVERTISEMENT
Tujuan pemantauan itu tidak lain untuk memastikan proses perencanaan program berjalan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan sebelumnya.
Ini penting untuk menjamin dana yang digunakan tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan program, serta inovasi yang dirumuskan dapat menjawab tantangan kesehatan di daerah penempatan.
Baca artikel selengkapnya di sini!