Grup WhatsApp yang Menjelma Jadi Tempat Angker

Waode Nurmuhaemin
Doktor Manajemen Pendidikan , Penulis Artikel dan Buku Pendidikan
Konten dari Pengguna
29 April 2023 18:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Waode Nurmuhaemin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Shutterstock Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Shutterstock Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Entah mengapa ada beberapa grup WhatsApp yang menjadi kumpulan bisu. Orang-orangnya seperti asing satu sama lain, grup hanya akan ramai ketika ada yang meninggal dan hari-hari besar lainnya.
ADVERTISEMENT
Selebihnya yang posting adalah orang-orang tangguh yang mau berbagi untuk sedikit menghangatkan grup. Terkadang dia posting, dan dia yang komen sendiri postingannya jadi serasa monolog di panggung teater. Namun, di beberapa medsos, orang-orang di grup WhatsApp adalah orang yang asli dan suka posting atau meneruskan sesuatu.
Mungkin grup sudah tidak lagi jadi tempat untuk saling diskusi. Hanya sebuah tempat untuk sekadar prasasti nama-nama bahwa kita semua anggota grup pernah saling kenal dan bercanda di banyak hari-hari berat. Semua ingatan-ingatan itu mungkin sudah lama hilang. bahkan ada yang sama sekali enggan membuka grup.
Apakah postingan yang kerap dilempar di grup WA mengganggu? Entahlah. Jadi apa fungsi grup WhatsApp? Entah kena sindrom apa, posting di grup ibarat mau meledakkan bom. Sangat berat dan berbahaya.
Ilustrasi grup WhatsApp. Foto: Safwan Abd Rahman/Shutterstock
Sehingga kadang-kadang yang suka posting jadi terlihat aneh sendiri. Terlebih ketika habis posting ada yang left grup. Serasa habis membunuh orang. Sehingga sekali lagi saya jadi bertanya-tanya, apa fungsi grup WhatsApp?
ADVERTISEMENT
Sebuah tempat seperti prasasti yang dipenuhi nama-nama. Mungkin bagus nanti ada menu riwayat hidup sehingga grup WhatsApp bisa sekalian jadi memorial places.
Tapi tentu saja, tidak semua grup WhatsApp seperti itu. Hanya ada beberapa yang dipenuhi kekakuan dan kekikukan. Banyak yang yang menyebabkan. Tapi mungkin juga zaman sudah berubah, orang-orang sudah pada hijrah di TikTok.
Apapun itu, biarlah grup WhatsApp menjadi tugu peringatan yang dipenuhi nama-nama orang beserta kontak atau nomor HP-nya. Dan, hanya ketika lebaran ada yang posting ucapan maaf lahir batin. Itupun tidak dibaca oleh semua anggota grup.
Wallahu a'lam bish-shawab. Hanya Tuhan dan orang-orang yang ada di grup WhatsApp yang paham.