Konten dari Pengguna

Dampak Kurangnya Keseimbangan antara Kehidupan Pribadi dan Profesional Gen Z

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
18 Juli 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Work Life Balance. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Work Life Balance. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi Z menghadapi tantangan unik dalam menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional mereka. Tekanan untuk berprestasi dalam karir serta keterlibatan yang tinggi dengan teknologi sering kali membuat mereka kesulitan menemukan keseimbangan yang sehat.
ADVERTISEMENT
Artikel ini membahas dampak negatif dari kurangnya keseimbangan ini serta strategi untuk mengatasi tantangan tersebut. Penasaran seperti apa? Yuk, simak pembahasannya dalam artikel berikut.

Tekanan Profesional dan Harapan Karir

Ilustrasi karyawan yang bekerja. Foto: wichayada suwanachun/Shutterstock
Generasi Z memiliki pandangan yang berbeda terhadap dunia kerja dibandingkan generasi sebelumnya, yang sering kali menyebabkan stres dan ketidakseimbangan dalam kehidupan mereka.

1. Harapan Karir dan Tekanan

Menurut Deloitte Millennial Survey, Generasi Z memiliki harapan tinggi terhadap karir mereka, mencari pekerjaan yang tidak hanya memberikan stabilitas finansial tetapi juga makna dan kepuasan. Namun, ekspektasi tinggi ini sering kali disertai dengan tekanan untuk mencapai kesuksesan sejak dini, yang dapat mengarah pada stres dan kelelahan.

2. Kompetisi dan Inovasi

Laporan dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang sangat kompetitif, ditambah dengan dorongan untuk inovasi dan peningkatan terus-menerus, dapat membuat Generasi Z merasa terjebak dalam siklus kerja yang tak berkesudahan. Ini memperburuk ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.
ADVERTISEMENT

Dampak Kurangnya Keseimbangan pada Kesehatan Mental dan Fisik

Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock
Ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan mental dan fisik Generasi Z.

1. Kesehatan Mental

Menurut American Psychological Association, banyak anggota Generasi Z yang melaporkan tingkat stres yang tinggi, sering kali terkait dengan pekerjaan dan ekspektasi karir. Stres yang berkepanjangan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.

2. Kesehatan Fisik

Healthline melaporkan bahwa gaya hidup yang tidak seimbang juga berdampak negatif pada kesehatan fisik. Kurangnya waktu untuk olahraga dan aktivitas relaksasi, serta kebiasaan makan yang buruk karena stres kerja, dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.

Pengaruh Teknologi pada Keseimbangan Kehidupan

Ilustrasi perempuan stres saat bekerja. Foto: David Gyung/Shutterstock
Teknologi modern memberikan kemudahan dalam pekerjaan tetapi juga memperburuk ketidakseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi.
ADVERTISEMENT

1. Keterhubungan Konstan

Menurut Pew Research Center, teknologi membuat Generasi Z selalu terhubung, yang mengaburkan batas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Keterhubungan konstan ini sering kali membuat mereka merasa harus selalu tersedia untuk pekerjaan, yang dapat mengganggu waktu istirahat dan relaksasi.

2. Media Sosial dan Tekanan Sosial

Laporan dari Journal of Social and Clinical Psychology mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan juga berkontribusi pada tekanan sosial untuk menunjukkan kehidupan yang sempurna. Hal ini bisa meningkatkan perasaan tidak puas dan stres, terutama ketika keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi tidak tercapai.

Strategi untuk Mencapai Keseimbangan

Ilustrasi pria bekerja. Foto: Shutterstock
Untuk mengatasi tantangan ini, Generasi Z perlu mengembangkan strategi yang efektif untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

1. Manajemen Waktu dan Prioritas

Harvard Business Review menyarankan teknik manajemen waktu yang efektif dan prioritas yang jelas sebagai langkah pertama untuk mencapai keseimbangan. Ini termasuk menetapkan batas waktu kerja yang ketat, mengalokasikan waktu khusus untuk aktivitas pribadi, dan belajar mengatakan tidak pada pekerjaan yang berlebihan.
ADVERTISEMENT

2. Detoks Digital

*The New York Times* menyoroti pentingnya detoks digital untuk memisahkan waktu kerja dari waktu pribadi. Dengan mengurangi penggunaan perangkat digital di luar jam kerja, Generasi Z dapat lebih fokus pada aktivitas relaksasi dan interaksi langsung dengan keluarga dan teman.

3. Dukungan dari Perusahaan

Menurut Deloitte Insights, perusahaan juga memainkan peran penting dalam membantu karyawan mencapai keseimbangan. Kebijakan fleksibilitas kerja, seperti jam kerja yang fleksibel dan opsi kerja jarak jauh, serta program kesejahteraan karyawan, dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
(MSD)