Perubahan dalam Perilaku Belanja Gen Z Dibandingkan Generasi Lainnya

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi belanja di tanggal kembar atau double date. Foto: PattyPhoto/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja di tanggal kembar atau double date. Foto: PattyPhoto/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di era digital saat ini, Generasi Z telah muncul sebagai kekuatan pasar yang signifikan, dengan keunikan yang membentuk kembali industri ritel. Dengan lahir dan tumbuh besar di lingkungan yang serba cepat dan terkoneksi, perilaku belanja mereka menawarkan wawasan tentang masa depan e-commerce dan ritel fisik.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan dari McKinsey & Company, Gen Z lebih cenderung terpengaruh oleh keberlanjutan dan nilai perusahaan daripada generasi sebelumnya, menandakan perubahan paradigma dalam perilaku konsumen.

Memahami Generasi Z

Ilustrasi belanja menggunakan kartu kredit. Foto: Shutterstock
Generasi ini tidak hanya penting karena besarnya jumlah mereka tetapi juga karena pengaruh signifikan mereka terhadap tren dan ekspektasi pasar. Sebagai digital natives, mereka memandang dunia melalui lensa yang sangat berbeda.

1. Karakteristik Unik Gen Z

Ditandai dengan kesadaran sosial yang tinggi dan kecenderungan untuk nilai keberlanjutan, Gen Z menuntut lebih dari merek yang mereka dukung.
Sebuah studi oleh Pew Research Center menggambarkan Gen Z sebagai generasi yang paling etis dan beragam, mempengaruhi cara mereka berbelanja dan interaksi dengan merek.

2. Teknologi dan Media Sosial

Teknologi bukan sekadar alat bagi Gen Z; itu adalah bagian dari identitas mereka. Media sosial, khususnya, memainkan peran penting dalam membentuk opini dan perilaku belanja mereka, menurut artikel dari Forbes.
ADVERTISEMENT
Platform ini tidak hanya tempat untuk berinteraksi dengan teman-teman tetapi juga sumber informasi utama tentang produk dan merek.

Perilaku Belanja Online Gen Z

Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
Era internet telah membawa perubahan signifikan dalam cara berbelanja, dengan Gen Z di garis depan revolusi ini.

1. Prioritas Belanja Online

Kecepatan, kenyamanan, dan ulasan merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan belanja online Gen Z, sebagaimana dilaporkan oleh Business Insider. Mereka mencari pengalaman belanja yang mulus, dari pencarian produk hingga pengiriman.

2. Dampak Ulasan dan Influencer

Pengaruh dari ulasan produk dan influencer sangat besar pada Gen Z. The Guardian melaporkan bahwa influencer media sosial berperan penting dalam membentuk pandangan dan keputusan pembelian mereka, menunjukkan pergeseran dari pemasaran tradisional.

Kecenderungan Keberlanjutan dan Etika

Ilustrasi department store Inggris Marks & Spencer. Foto: Shutterstock
Kecenderungan keberlanjutan dan etika bukan lagi pilihan, melainkan keharusan, dalam menarik Gen Z.
ADVERTISEMENT

1. Preferensi untuk Produk Berkelanjutan

Menurut sebuah artikel dari The New York Times, Gen Z lebih memilih untuk berbelanja dari merek yang menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan. Mereka tidak hanya melihat nilai produk tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan.

2. Transparansi Merek dan Etika

Harvard Business Review menyoroti bahwa transparansi dan praktik etis merek sangat mempengaruhi keputusan pembelian Gen Z. Mereka cenderung melakukan riset mendalam sebelum berkomitmen pada merek, mencari bukti nyata dari klaim perusahaan.

Pengalaman Belanja In-Store vs Online

Ilustrasi department store Inggris Marks & Spencer. Foto: Shutterstock
Pertarungan antara pengalaman belanja in-store dan online terus berlangsung, dengan Gen Z menemukan nilai di kedua arena.

1. Keunikan Pengalaman In-Store

Meskipun belanja online menawarkan kenyamanan, banyak anggota Gen Z yang masih menghargai pengalaman berbelanja in-store untuk kepuasan instan dan pengalaman sensorik, seperti yang dilaporkan oleh CNBC.
ADVERTISEMENT

2. Integrasi Online dan Offline

Integrasi antara pengalaman online dan offline menjadi kunci, menurut laporan dari Adobe. Teknologi seperti AR dan personalisasi memperkaya pengalaman belanja, menggabungkan yang terbaik dari kedua dunia untuk menarik Gen Z.

Tantangan dan Peluang bagi Retailer

Ilustrasi Lippo Mall Kemang. Foto: E Dewi Ambarwati/Shutterstock
Perubahan perilaku belanja Gen Z menawarkan tantangan sekaligus peluang bagi retailer.

1. Adaptasi dengan Perubahan Perilaku

Retailer perlu beradaptasi dengan cepat untuk memenuhi ekspektasi Gen Z. Seperti yang dilaporkan oleh The Wall Street Journal, fleksibilitas dan inovasi merupakan kunci untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah.

2. Strategi Merek untuk Menarik Gen Z

Untuk menarik Gen Z, merek harus memprioritaskan pemasaran digital dan media sosial yang otentik, serta menunjukkan komitmen nyata terhadap isu-isu seperti keberlanjutan dan transparansi, menurut studi dari Deloitte.
Dengan mengakui dan beradaptasi dengan perubahan perilaku belanja Gen Z, merek dan retailer dapat tidak hanya bertahan tetapi berkembang di era digital ini.
ADVERTISEMENT
Memahami nilai dan ekspektasi generasi ini tidak hanya penting untuk sukses jangka pendek tetapi juga untuk membangun loyalitas jangka panjang yang akan membentuk masa depan ritel.