KBRI Doha Selenggarakan Webinar tentang Demensia

KBRI Doha
Berbagi tentang Indonesia dan Qatar
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2020 17:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Doha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor resiko demensia (penurunan fungsi otak) adalah karena adannya perasaan depresi atau kesepian yang terus menerus. Keadaan pandemi yang mengharuskan orang-orang membatasi interaksi fisik dengan sesamanya, dapat menjadi tantangan yang tidak mudah bagi Orang dengan Demensia (ODD). Perhatian keluarga terhadap ODD yang semakin berkurang selama pandemi akan memicu faktor resiko demensia semakin meningkat.
Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD, KGer, M.Epid.,MPH memberikan penjelasan tentang Dementia dalam Webinar yang diselenggarakan oleh KBRI Doha, ALZI Doha dan Permiqa
Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD, KGer, M.Epid.,MPH (Direktur Utama RSCM 2013-2018) dalam diskusi virtual bertajuk “Reduce Your Risk of Dementia; Bila Sudah Ada Faktor Resiko, Lalu Bagaimana?” yang diselenggarakan oleh KBRI Doha, Alzheimer Indonesia (ALZI) Chapter Doha dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA) pada Sabtu (03/10).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Dr. Czeresna Heriawan Soejono, mengatakan bahwa hingga kini belum ada obat klinis yang dapat menyembuhkan demensia. Sehingga yang dapat dilakukan saat ini hanyalah memperlambat atau menghambat faktor resiko demensia.
Kepikunan pada lansia kerap kali dianggap wajar bagi masyarakat, apalagi pikun sering dianggap sebagai bagian normal dari penuaan. Nyatanya, kepikunan bukanlah bagian normal dari penuaan, yang tidak bisa dimaklumi begitu saja. Kepikunan pada lansia adalah gambaran klinis dari Demensia yang dampaknya bisa ke sisi psikologi, sosial, dan lain-lain.
Demensia sendiri merupakan gejala penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi otak. Sedangkan Alzheimer adalah penyebab terbanyak (60-70%) dari penyebab demensia. dengan gejala gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat, pengambilan keputusan, hingga perubahan perilaku.
ADVERTISEMENT
Pada 2016, di Indonesia diperkirakan telah ada sekitar 1,2 juta penderita demensia, angka ini berpotensi meningkat menjadi 2 juta orang di 2030 dan 4 juta orang pada 2050. Tingginya angka tersebut jelas sangat berbahaya karena jika tidak ditangani dengan baik demensia dapat mengganggu produktivitas bangsa.
Untuk meningkatkan kesadaran orang terhadap demensia, setiap tahun ALZI Chapter Doha menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran terhadap demensia. “Tahun ini, memang agak berbeda dengan tahun lalu. Seluruh kegiatan ALZI tahun ini dilakukan secara virtual, namun ini tidak mengurangi semangat kami untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap demensia” demikian diungkapkan dr. Kennia, ketua ALZI Chapter Doha.
KBRI Doha sebagai wakil pemerintah di Qatar juga memberikan dukungan penuh terhadap berbagai inisiatf yang dilakukan ALZI. “Ini sesuai dengan visi Pemerintah untuk turut menyehatkan warga Indonesia di luar negeri, khususnya di Qatar” ungkap Maulana Syahid, Kuasa Usaha Ad Interim RI di Doha.
ADVERTISEMENT