Cerita Pesugihan: Misteri Pintu Bertirai Merah di Warung Makan

Konten dari Pengguna
22 Maret 2020 22:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrsi pinru merah. Foto: Raziclicks.blogspot.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrsi pinru merah. Foto: Raziclicks.blogspot.com
ADVERTISEMENT
Setelah lulus SMA di Sumatera, Rina memutuskan untuk merantau ke Jakarta dengan harap mengubah nasib menjadi lebih baik. Menurutnya sekedar pekerjaan menjadi pelayan di resto pun tak apa karena jika dibandingankan UMRnya lebih besar di Jakarta daripada wilayahnya dulu.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta ia hanya sendiri karena memang tidak mempunyai sanak keluarga yang bekerja di sini. Sebenarnya saat ingin pergi jauh dari rumah, sang ibu sempat tidak mengizinkan karena dia anak perempuan dan tidak ada kenalan di kota. Namun, karena kegigihan Rina menjelaskan jika semua pasti aman dan tuntutan ia sebagai tulang punggung keluarga, akhirnya ibunya memberi restu.
Saat ini ia sedang berdiri di depan sebuah kontrakan kecil daerah pinggiran Jakarta yang sudah ia survei sebelumnya lewat internet, kemudian Rina meletakkan 1 koper dan kardus yang ia bawa saat itu di depan kontrakan tersebut. Ia diam memperhatikan rumah kecil itu dan mencoba meyakinkan diri jika semua akan baik-baik saja.
Sebenarnya satu hal yang meyakinkan Rina untuk pindah ke Jakarta karena ia mendapat kabar diterima pekerjaan di salah satu restoran ternama ibu kota. Gajinya pun terbilang cukup besar bahkan melebihi UMR Jakarta saat itu.
ADVERTISEMENT
Setelah membereskan segala sesuatunya, ia mencoba untuk keluar dan berkenalan dengan tetangga sekitar. Di samping kontrakannya terlihat wanita yang seumuran dengan Rina mengajak untuk mengobrol dan bertanya-tanya apa yang dilakukan Rina kedepannya. Lantas Rina menyebut jika ia sudah mendapat panggilan pekerjaan di sebuah restoran terkenal.
Tanpa disadari ternyata tetangganya itu sempat dengar restoran tersebut bahkan orang yang sebelumnya tinggal di tempat Rina pernah bekerja di sana. Namun orangnya sudah pulang ke kampung beberapa bulan yang lalu. Memang dunia sempit sekali, pikir Rina dalam hati.
Keesokan hari, ia tiba di tempat kerjanya untuk berbicara dengan bos tentang peraturan selama bekerja dan apa saja tugas Rina di sana. Satu pesan yang paling diingat Rina saat itu bosnya bilang seperti ini.
ADVERTISEMENT
“Ruangan yang tertutup itu jangan sekali-kali ada yang masuk apapun alasannya,” ucapnya.
Rina hanya mengangguk karena berpikir mungkin itu ruangan untuk penyimpanan uang atau memang khusus kepala perusahaan. Kalau dilihat pun jaraknya berdekatan dengan dapur paling belakang dan ditutupi dengan tirai warna merah.
Sebulan berjalan di restoran tersebut, banyak hal yang dialami Rina di sana. Sesuatu yang kadang tidak bisa dijelaskan dan dipercaya banyak orang. Salah satunya saat itu Rina mendapat shift malam. Namun karena sang ibu meminta untuk menelepon ia memilih untuk menjauh dari kerumunan. Salah satu tempat yang paling pas kala itu di samping ruangan kosong bertirai merah. Sedang asyik mengobrol dengan ibunya, tiba-tiba saja ibu Rina berkata.
ADVERTISEMENT
“Siapa itu suara perempuan yang manggil-manggil kamu kaya teriak begitu, bos mu bukan?,”tanya ibu dalam sambungan telepon.
Lantas Rina menengok ke kanan dan kiri dan memastikan apa ada orang di sekitarnya dan ternyata memang sepi tidak ada siapa-siapa kala itu hanya ia seorang diri. Jantungnya pun berdegup kencang hingga bulu kuduknya berdiri. Rina memutuskan untuk mengakhiri telepon dan menghubungi ibunya lagi esok hari.
Pengalaman lain yang membuat ia bertanya-tanya mengenai pelanggan di resto ini. Banyak sekali rumor yang beredar perihal kelezatan yang hanya dirasakan saat makan di tempat tetapi saat dibawa pulang rasanya berbeda menjadi hambar dan basi. Tak sekali dua kali tapi rumor itu sudah sering terdengar bahkan keluar dari tetangganya sendiri yang saat itu menitip untuk dibawakan. Kira-kira begini ucapannya.
ADVERTISEMENT
“Kemarin aku ke resto mu. Itu bakso terenak yang pernah aku makan. Tapi pas kemarin kamu bawa rasanya hambar dan seperti sudah basig tidak enaklah,” ucapnya
Padahal Rina ingat sekali bahwa bakso yang tetangganya makan ini baru saja dimasak dan dari resto ke kontrakan jaraknya tidak terlalu jauh. Namun pikiran seperti apa makanan itu diguna-guna pakai pesugihan langsung ditepis dari kepala Rina karena ia tidak percaya dengan hal-hal gaib seperti itu.
Kejadian lain yang ia alami saat ada orang tua yang membawa anaknya makan di sini. Tiba-tiba sang anak berbicara dengan lirih, saat itu pas sekali Rina sedang membersihkan meja kotor di samping anak itu. Si anak berkata jika ada kakak wajah seram yang sedang mengeluarkan air liurnya di semangkuk bakso yang sedang dihidangkan. Saat mendengar hal itu Rina buru-buru melihat ke arah yang ditunjuk tetapi tidak ada apa-apa di sana hanya terlihat pelanggan yang sedang lahap memakan hidangannya.
ADVERTISEMENT
Namun kejadian hari ini yang paling membuat Rina berpikir jika benar apa yang dikatakan orang-rang di luar sana. Saat ia ingin mengeluarkan sampah ke luar tak sengaja melihat si bos membawa rokok klobot, kopi hitam, bunga setanam, 1 ayam utuh beserta menyan yang diletakkan dalam satu nampan anyaman berwarna coklat. Bosnya membawa benda itu ke dalam ruangan bertirai merah.
Saat dibuka Rina dibuat sangat terkejut hingga terdiam dengan mulut yang terbuka karena di sana ada sosok wanita dengan pakaian berwarna putih kusam, rambut panjang dan kaki melayang. Lebih parahnya wanita tersebut bertubuh tinggi sampai rambutnya menyentuh dinding atap. Saat itu Rina ingin teriak namun tidak bisa seperti terkunci rapat-rapat. Tanpa sadar si bos menyadari kehadiran Rina.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu ia diberhentikan dari pekerjaannya dan dibelikan tiket pesawat untuk kembali ke kampung halaman. Bosnya berkata uang gajian akan dikirim setelah tahu jika Rina sampai di kampung. Mau tidak mau ia menerima hal tersebut.
Tak berselang lama semenjak kejadian itu, Rina dikabarkan sering kesurupan dan sakit-sakitan. Hingga suatu saat tetangganya di Jakarta menghubungi jika orang yang dahulu tinggal dikontrakan sebelum Rina ternyata sudah lama meninggal karena penyakit aneh. Bahkan menurut orang tuanya anak mereka sering teriak-teriak menyebut “jangan ganggu saya, pergi dari sini.” tutupnya.
Tulisan ini merupakan reka ulang dari kisah yang berkembang di masyarakat. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.
ADVERTISEMENT