Cerita Pesugihan: Rela Tumbalkan Teman untuk Biaya Pernikahan dengan Kekasih

Konten dari Pengguna
29 September 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dating apps (Foto: medium)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dating apps (Foto: medium)
ADVERTISEMENT
Hampir sembilan bulan lamanya, Hasan dan Indah berpacaran. Mereka merasa sudah sangat nyaman dengan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Mereka juga sudah bertemu dan mendapat persetujuan orang tua masing-masing. Intinya, makin ke sini, mereka semakin mantap untuk menuju ke pelaminan.
Namun, keinginan mereka untuk menikah itu belum bisa terwujud karena terhalang biaya yang tinggi.
Meski kedua orang tua mereka menyanggupi untuk memberikan sumbangan biaya, tetapi bagi mereka itu tetap saja kurang.
Hingga akhirnya, Indah menyarankan cara yang sering digunakan orang ketika mereka sudah tak punya pilihan.
Benar, pesugihan. Awalnya, Hasan ragu dengan saran Indah. Dia bahkan berjanji untuk mencari pekerjaan lain yang gajinya lebih besar dari yang sekarang.
Namun, Indah melarangnya. Ia tak mau Hasan bersusah payah padahal ada cara yang lebih mudah dilakukan. Terlebih, Indah sebenarnya mempunyai niatan lain yang sudah lama ingin dia lakukan.
ADVERTISEMENT
“Kamu yakin mau melakukan itu?” tanya Hasan.
“Aku yakin seratus persen. Lagian, si Nora itu gak pernah absen buat nyakitin aku. Entah ngatain yang enggak-enggak, sampai pernah mukul aku loh, sayang. Apa itu gak jahat?” Indah bertanya balik.
“Serius? Berani-beraninya dia memperlakukan calon istriku seperti itu! Memangnya siapa dia!” Hasan ikutan geram.
“Makanya, sayang. Ayo kita lakukan ini bersama. Demi pernikahan kita juga,” kata Indah merayunya. Dan kalimat itu berhasil.
Setelah Indah melanjutkan sedikit cerita tentang perlakuan Nora yang suka membullynya, Hasan semakin mantap untuk menjadikan Nora tumbal pesugihan mereka.
---
Ilustrasi praktik perdukunan (Foto: Aditia Noviansyah/Kumparan)
Kemarin, Hasan dan Indah sudah mengunjungi seorang dukun yang banyak dipercaya orang bisa memberikan saran pesugihan bernama Ki Joko.
ADVERTISEMENT
Setelah memberitahukan kondisi mereka, dukun itu menyarankan sebuah pesugihan yang mensyaratkan tumbal. Pas sekali dengan rencana mereka.
Lalu, mereka menyusun rencana untuk menjebak Nora. Indah menyuruh Hasan untuk mengaktifkan sebuah akun dating app dan mengajak Nora untuk tidur bersamanya.
Rencana berjalan mulus. Nora menerima ajakan Hasan. Hal itu tak sulit dilakukan mengingat Hasan memiliki wajah yang rupawan.
Terlebih, Indah tahu betul kalau Nora sering diam-diam menanyakan kabar Hasan kepadanya.
Bisa jadi dia suka kepada Hasan dan diam-diam ingin merebutnya. “Kamu tidak akan bisa menginjak-injakku selamanya, wanita terkutuk,” kata Indah dalam hati.
Waktu berlalu cepat. Rencana Hasan dan Indah sudah mendekati hari-h. Malam ini, mereka akan melakukan ritual klenik untuk membuat mereka kaya dalam sekejap.
ADVERTISEMENT
Malam ini juga, Indah akan terbebas dari belenggu Nora yang suka memperlakukannya seperti sampah.
Sambil menunggu Nora, Hasan mempersiapkan diri di kamar hotel yang sudah disewanya. Ia menaruh kembang tujuh rupa dan dupa yang akan jadi alat sesembahan.
Hasan juga sudah menyiapkan pisau di saku belakang untuk menusuk Nora. Sementara itu, Indah bersembunyi di kamar mandi agar tidak ketahuan.
Tak lama kemudian, ada suara bel yang berasal dari pintu kamar. Hasan bergegas membukakan pintu tersebut. Di balik pintu itu adalah Nora.
Dia sengaja berdandan cantik untuk memikat Hasan. Namun sayang, Nora tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya kali ini.
“Bau apa ini? Kok seperti dupa?” tanya Nora.
“Oh, tidak. Bukan apa-apa. Aku hanya suka baunya saja jadi aku taruh di kamar ini. Gak papa kan buat kamu?” jawab Hasan tergagap.
ADVERTISEMENT
“Oh gitu. Gak masalah,” jawab Nora bernada centil.
Kemudian, tanpa basa-basi, Nora langsung menciumi Hasan. Hasan yang merasa kesal harus bisa berakting demi menjalankan tujuannya bersama Indah. Perlahan, Hasan membawa mereka berdua ke kasur.
“Cukup sampai di sini, dasar wanita keganjenan!” kata Hasan. Ia kemudian langsung menghunuskan pisau yang disimpan di saku belakangnya ke perut Nora. Dalam sekejap, Nora sudah tak bernyawa lagi.
Lalu, Indah keluar dari tempat persembunyiannya. Ia merasa sangat puas melihat Nora terkulai tak berdaya. Kemudian, mereka bergegas melakukan ritual pesugihan di kamar itu pula.
Hasan dan Indah bersila di bawah tempat tidur yang di atasnya terdapat mayat Nora.
Di depan mereka, sudah ada alat sesembahan yang mereka siapkan dari awal. Kemudian, mereka mulai merapal mantra-mantra yang sudah diajarkan Ki Joko.
ADVERTISEMENT
Terakhir, mereka mengulang kata-kata bahwa di depannya adalah tumbal yang sudah disiapkan untuk ritual itu.
---
Ilustrasi pernikahan mewah (Foto: seputarpernikahan.com)
Ritual tersebut berhasil. Setelah beberapa minggu, Hasan dan Indah bisa melaksanakan pernikahan yang mereka impikan. Resepsi dilaksanakan dengan sangat megah.
Tamu undangan yang datang beribu orang. Pernikahan mewah Hasan dan Indah bagaikan pernikahan di cerita dongeng.
Meski begitu, Hasan dan Indah harus segera kabur dari kota ini. Pasalnya, jasad Nora ditemukan polisi. Alhasil, polisi sekarang sedang memburu pelaku pembunuhan itu.
Maka dari itu, selepas resepsi itu, mereka berdua langsung pamit untuk bulan madu di tempat yang jauh.
Namun nahas, kejayaan yang didapat dari pesugihan itu hanya bertahan semalam saja.
Sesampainya di tempat bulan madu, Hasan dan Indah ditangkap polisi sebagai pelaku pembunuhan Nora. Ini adalah konsekuensi yang harus diambil oleh Hasan dan Indah ketika mau melakukan hal keji demi pesugihan.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini hanya rekayasa. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanyalah kebetulan belaka.