Kisah Mencari Pesugihan Berujung Tertipu Teman

Konten dari Pengguna
3 Juni 2020 18:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penjual ayam potong. Foto : Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjual ayam potong. Foto : Kumparan
ADVERTISEMENT
Lulus dari universitas ternama, Fajarina mencoba peruntungan tes CPNS. Sayangnya indeks prestasi yang tinggi bukan jaminan ia mudah diterima. Gagal ketiga kalinya membuat Fajarina trauma. Ia bertekad ingin kerja wirausaha. Melihat banyak keluarga besarnya yang wirausaha ayam potong, ini menjadikannya peluang. Ia mencoba berjualan.
ADVERTISEMENT
Fajarina membuka lapak ayam potong di pinggir jalan dekat pasar tradisional. Sebuah bangku kecil dengan payung penahan panas menjadi tempat menggelar dagangannya. Dua ekor hingga tiga ekor ayam dijuanya setiap hari. Terkadang jualannya sepi tak seekor ayam pun ada pembeli. Fajarina pantang menyerah. Ia gigih dan bertekat suatu saat nanti bisa menjadi distributor besar dengan omset ratusan juta rupiah.
Sudah 3 bulan lapak ayam potong Fajarina masih belum sesuai harapan. Sementara lapak lain di sekitar lokasi itu semua ramai dengan pembeli. Fajarina risau. Hatinya tergerak untuk melakukan sesuatu agar usahanya lancar. Namun apa daya, Fajarina pun tak tau yang harus dilakukannya.
***
Dering notifikasi SMS masuk ke handphone Fajarina. Pesan masuk itu berbunyi, ”Saya Arifin, ingin usaha anda lancar ? Ingin uang mengalir deras ? Ingin dekat dengan jodoh ? Saya ada solusi. Hubungi 081999888xxxx. Nyata dan terbukti”.
ADVERTISEMENT
Khayalan Fajarina langsung melayang jauh. Pikiran Fajarina mengandai-andai. Ia ingin sukses secara instan. Usaha lancar dan uangpun mengalir deras.
Gayungpun bersambut. Fajarina segera menghubungi nomor itu. Tak disangka nama Arifin pada kontak person di nomor itu ternyata teman sekelas Fajarina semasa SMA. Komunikasi mereka pun terjalin intensif. Fajarina mencurahkan seluruh keinginannya untuk segera sukses secara instan. Tak hanya itu, Fajarina juga ingin mendapatkan pria idamannya. Rahmat si cowok playboy semasa SMA yang masih membekas di hatinya.
Ilustrasi handphone. Foto : Kumparan
Fajarina mengikuti segala petunjuk yang diberikan oleh Arifin. Pernah suatu ketika Arifin mengajaknya untuk mandi tengah malam di tempuran kali Opak. Pernah juga Fajarina mengikuti petunjuk Arifin untuk bersemedi di kuburan angker Gunung Sempu. Tak hanya itu, setiap malam Jumat Fajarina juga harus menyediakan sesaji di sudut kamar tidurnya. Berbagai macam ritual pesugihan dijalani oleh Fajarina demi ambisinya untuk segera sukses dalam usaha dan juga cinta.
ADVERTISEMENT
Fajarina juga harus bersedia menyetorkan sejumlah uang secara rutin ke rekening Arifin. Menurut Arifin, uang ini digunakan sebagai mahar untuk memancing datangnya dana ghaib yang dikuasai oleh bangsa jin. Fajarina yang sudah terbuai oleh mulut manis Arifin pun selalu menurutinya. Bahkan Fajarina rela berhutang kepada rentenir untuk membiayai seluruh ritual yang dijalani bersama Arifin.
Dua bulan sejak pertama kali Fajarina menjalani ritual itu, usaha penjualan ayam potongnya mulai menampakkan hasil. Sedikit demi sedikit terjadi peningkatan laba. Pesanan dari para pengusaha catering pun berdatangan. Di musim hajatan, ayam potong Fajarina mampu terjual hingga ratusan kilogram. Lapak tempat usahanya pun telah berubah tak lagi meja kecil berpayung terpal. Fajarina mampu menyewa ruang usaha yang lebih besar dan bersih. Lemari pendingin untuk menyimpan ayam potong menjadi pendukungnya. Fajarina juga telah mampu menggaji 10 orang karyawan. Ada yang bertugas melakukan pemotongan, pembersihan, penjualan, kasir hingga sopir. Fajarina telah merasa kaya, meski tak terasa hutangnya di rentenir masih selalu ada.
ADVERTISEMENT
Ritual bersama Arifin masih harus dijalani. Pun begitu setoran uang tunai ke rekening Arifin juga rutin dilakukan. Semakin besar usaha Fajarina, jumlah setoranpun mengikuti.
Rahmat si playboy ganteng semasa SMA, ternyata belum beristri. Pada saat acara reuni 10 tahun kelulusan, Arifin mencoba mendekatkan Fajarina kepada Rahmat. Pesona Rahmat justru terpancar dari sifatnya yang sok cuek. Rahmat suka memuja siapapun cewek yang ada di dekatnya. Romansa petualangan cinta Rahmat sering tak jelas kepada wanita yang mana. Fajarina merasa tersanjung ketika Rahmat mengajaknya berdansa di pesta reuni itu. Ajakan kencan Rahmat untuk bersenang-senang disambutnya gembira.
**
Siang itu kios penjualan ayam potong Fajarina heboh. Beberapa pria berbadan kekar datang mencari Fajarina. Mereka adalah debt collector yang berupaya menagih hutang Fajarina dari rentenir. Fajarina terjerat cicilan yang tak terbayarkan selama berbulan-bulan. Penghasilan dari kios ayam potong terkikis untuk kewajiban setoran kepada Arifin. Biaya cinta dengan pria yang dipuja juga telah menggerus pundi-pundi. Banyaknya penghasilan tak sebanding dengan pengeluaran untuk berfoya-foya dengan Rahmat.
ADVERTISEMENT
Fajarina tertipu. Seluruh kios beserta isinya disita oleh rentenir untuk menutup hutang. Rahmat sang pria pujaan lari meninggalkan. Arifin bersenang-senang menikmati hasil setoran.
Tulisan ini merupakan rekayasa dari kisah yang berkembang di masyarakat. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.