Kisah Pelaku Pesugihan untuk Selingkuhan yang Berakhir Tragis

Konten dari Pengguna
4 Agustus 2020 18:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memadu kasih. Foto : Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memadu kasih. Foto : Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sudah dua tahun pasangan Dinda dan Galih menjalani asmara. Meski masih berada di semester 6, keduanya telah menjalani hubungan yang serius. Pasangan itu berencana untuk bertunangan di semester 8.
ADVERTISEMENT
Di kampus itu, tidak ada yang tak ingin memiliki kisah cinta seperti keduanya. Dinda dan Galih dikenal sebagai pasangan yang romantis. Bagaimana tidak, keduanya selalu memadu kasih di taman tengah kampus. Praktis semua orang yang lalu lalang dapat melihat jalin cinta yang kuat di antara mereka.
Galih juga tak pernah gagal memberikan kejutan-kejutan romantis. Seperti ketika memberikan hadiah sebuket bunga raksasa untuk ulang tahun Dinda. Atau ketika Galih menghujani kekasihnya dengan kelopak bunga mawar merah dari lantai atas kampus untuk merayakan satu tahun kebersamaan mereka.
Kisah asmara keduanya selalu jadi bahan pembicaraan di kampus. Galih selalu memberikan apa yang Dinda mau. Bila Dinda minta dijemput, Galih selalu siap meski hujan badai menerjang.
Ilustrasi gunung di Jawa Timur. Foto : Kumparan
Tetapi kesetiaan Galih goyah juga. Ia tertarik dengan perempuan lain dari kampus sebelah. Sebuah kegiatan penelitian yang mempertemukan keduanya. Saat itu, gadis berambut panjang itu menjadi korespondennya.
ADVERTISEMENT
Mereka berdua akhirnya menjalin cinta terlarang. Galih mampu menutupi jejaknya dengan baik. Dinda sama sekali tak curiga. Tetapi ada hal yang berubah dari Galih. Kekasihnya itu sekarang sering kali terlihat tak memiliki uang. Padahal jatah bulanan dari orang tuanya sangat banyak.
Beb boleh minjem uang lagi? Lagi bokek nih” tutur Galih memelas.
Bukannya Dinda tak mau memberi pinjaman pada kekasihnya itu, tapi Galih sudah meminjam banyak. Total Rp 20 juta Galih meminjam uangnya. Membuat tabungannya habis.
“Dari kemarin kamu pinjam sudah banyak sekali tapi belum diganti. Tabunganku tinggal sedikit. Kalau kamu pinjam lagi, aku makan apa dong? Lagian uang bulanan kamu kan banyak. Masa iya sudah habis. Buat apa memangnya?” tanya Dinda geram.
ADVERTISEMENT
Galih diam. Ia tak mungkin menjawab pertanyaan Dinda. Uangnya habis untuk membiayai gaya hidup selingkuhan barunya. Galih membelikan beragam benda-benda mahal. Seperti tas, sepatu, baju, dan perhiasan branded.
Sadar butuh banyak uang, Galih mencoba mencari uang dengan jalan pintas. Ia menemui rekannya yang ahli di bidang klenik. Dimas mempelajari ilmu klenik dari ayahnya. Meski baru pemula, kemampuannya tidak bisa dianggap remeh. Ia pernah memberikan ilmu kebal kepada salah satu petinggi negeri. Hasilnya pun luar biasa. Pejabat itu tidak terluka parah meski ditusuk menggunakan pisau tajam di perutnya.
Singkat cerita, Dimas setuju untuk membantu kawannya itu. Pesugihan itu mendatangkan uang yang banyak. Syaratnya juga cukup mudah, yakni Galih tidak boleh mendatangi tempat-tempat yang memiliki legenda kisah cinta tragis. Terlebih Galih sendiri menjalankan cinta terlarang dengan berselingkuh.
ADVERTISEMENT
Galih menerima syarat itu lantaran merasa mudah dilaksanakan.
“Gampang sekali, aku bisa melakukannya. Tidak usah datang ke Prambanan kan? Aku juga tidak terlalu suka candi itu” katanya sembari tertawa.
**
Menjelang perayaan hari jadi ke dua tahun mereka, Dinda meminta untuk merayakan di puncak gunung. Dinda dan Galih sudah beberapa kali mendaki gunung bersama. Tetapi selalu gunung di sekitar Jawa Barat dan Jawa Tengah. Itulah mengapa Dinda meminta untuk merayakan di puncak gunung di Jawa Timur.
Galih setuju, seminggu kemudian mereka berdua berangkat ke salah satu gunung di Jawa Timur itu. Dinda senang bukan kepayang. Mendaki gunung dan melihat matahari terbit bersama sang kekasih di hari jadi mereka adalah hal yang sangat romantis untuknya.
ADVERTISEMENT
Tetapi sayang harapannya tidak terwujud. Di pertengahan jalan menuju puncak gunung, hal aneh terjadi. Galih melihat banyak manusia berkepala rusa. Hanya dirinya yang melihat makhluk-makhluk itu, Dinda sendiri tidak melihatnya. Galih akhirnya tidak menggubris penglihatannya. Mereka pun terus melanjutkan perjalanan.
Sampai akhirnya mereka berdua tiba di kawah gunung. Kawah itu cukup dalam dan berisi banyak batuan. Karena kelelahan, Galih memilih untuk duduk, namun sayang dudukan tempatnya bersandar tidak kuat dan longsor jatuh ke dalam kawah. Meski telah memanggil regu penyelamat. Galih tidak tertolong. Jasadnya tidak dapat ditemukan.
Ternyata, kematian Galih bukanlah sekadar kecelakaan biasa. Usut punya usut gunung yang mereka daki memiliki legenda kisah tragis. Dahulu kala, salah satu Raja dari kerajaan Brawijaya membuka sayembara untuk dijodohkan dengan putrinya.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang ikut dan berhasil memenangkan sayembara itu adalah seorang manusia sakti mandraguna berkepala rusa. Lantaran tak ingin menikah dengan manusia berkepala rusa, sang putri pun menantangnya. Ia ditantang untuk membuat sumur di puncak gunung itu dalam waktu semalam. Lantaran memiliki kekuatan sakti, dirinya mampu menyelesaikan tantangan itu sebelum subuh.
Namun, ketika hampir jadi, tiba-tiba prajurit kerajaan langsung menimbun pria malang itu hidup-hidup. Sang pria sakti itu kemudian mengucapkan sumpahnya. Bahwa barangsiapa yang mengkhianati cinta seperti sang putri dan berani menginjakkan kaki di gunung itu akan menerima akibatnya.
Pengkhianatan cinta yang dilakukan Galih ternyata sudah diketahui penunggu gunung itu. Galih terkena sumpah sang penunggu.
Tulisan ini hanya rekayasa. Kesamaan tempat dan kejadian hanyalah kebetulan belaka.
ADVERTISEMENT