Kisah Pesugihan Pemilik Toko Bangunan yang Tumbalkan Pelanggannya

Konten dari Pengguna
31 Mei 2020 17:30 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Hidup sebagai pengusaha, keluarga Pak Wawan serba kecukupan. Telah sejak beberapa tahun terakhir, Pak Wawan mendirikan sebuah toko bangunan. Toko itu merupakan toko bangunan satu-satunya di kecamatan tempat ia tinggal. Alhasil, setiap hari, toko itu ramai didatangi pembeli.
ADVERTISEMENT
Berangsur-angsur, toko Pak Wawan semakin besar. Kekayaannya semakin menumpuk karena dagangannya setiap hari laris dibeli oleh orang-orang yang hendak membangun atau memperbaiki rumah mereka. Di sisi lain, Pak Wawan juga tak punya pesaing bisnis. Jadilah ia dan keluarga kaya raya dan hidup serba mewah.
***
Di tengah-tengah kondisi yang berhasil itu, suatu hari, ada seseorang yang membangun satu toko bangunan baru, tak jauh dari tempat Pak Wawan mendirikan tokonya.
Lantaran baru, orang-orang lantas penasaran dan membandingkan produk yang dijual di toko itu dengan milik Pak Wawan. Ternyata, mereka menyadari bahwa toko baru itu menyediakan barang yang lebih murah, dengan kualitas yang lebih baik pula.
Tak butuh waktu lama, para pelanggan Pak Wawan lantas berpindah haluan, berbondong-bondong mendatangi toko bangunan baru itu setiap kali membutuhkan material bangunan. Karena kondisi itu, Pak Wawan sempat mengalami frustasi.
ADVERTISEMENT
Singkat kata, akibat frustasi juga keadaan keuangan yang semakin memburuk, Pak Wawan merencanakan sebuah ide jahat. Untuk mengembalikan para pelanggannya, ia berencana memakai pesugihan. Dari pesugihan tersebut, Pak Wawan berkeinginan untuk kembali menguasai pasar material bangunan di kecamatan tempat ia tinggal.
foto: kumparan
Maka untuk memuluskan ambisinya, Pak Wawan lantas mendatangi seorang dukun. Ia melakukan perjanjian dengan iblis supaya bisa menjadi pengusaha yang kaya raya. Melalui cara itu, ia yakin pelanggannya akan kembali membeli material bangunan ke tokonya.
Maka, singkat kata, cara tersebut pun berhasil. Tak butuh waktu bertahun-tahun, Pak Wawan kembali mendapatkan para pelanggan yang sebelumnya sempat berpindah ke toko baru itu. Di satu sisi, melalui pesugihannya, ia berhasil memperbaiki keuangannya, bahkan semakin kaya raya. Di sisi lain, toko bangunan baru itu menjadi sepi, bahkan hampir bangkrut.
ADVERTISEMENT
Namun, melalui pesugihan itu, tak ada yang tahu konsekuensi mengerikan yang harus ditanggung oleh para pembeli. Karena merupakan perjanjian dengan iblis, pesugihan itu membutuhkan tumbal, yakni para pembeli toko bangunan Pak Wawan sendiri.
Bagaimana tumbal itu terjadi? Setiap beberapa tahun sekali, akan ada pembeli yang datang ke toko bangunan milik Pak Wawan, membeli banyak material bangunan. Melalui material bangunan itu, pembeli itu akan membangun sebuah rumah.
Namun, akibat pesugihan Pak Wawan, nasib naas akan menimpa pembeli itu. Setelah bertahun-tahun berdiri, dipastikan rumah itu akan runtuh suatu saat. Ketika runtuh, rumah itu akan membuat para penghuninya meninggal.
Bertahun-tahun, tanpa seorang pun yang tahu, Pak Wawan memuluskan ambisinya dengan iblis itu. Kian kemari, banyak rumah yang secara misterius runtuh dan membunuh para penghuninya. Sementara di sisi lain, Pak Wawan justru semakin kaya raya. Ia tak akan tahu kapan gilirannya ia mati dengan naas, meskipun bukan dengan bangunan rumahnya sendiri yang runtuh.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini merupakan rekayasa dari kisah yang berkembang di masyarakat. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.