Pesugihan Youtuber yang Kalah dengan Doa Ibu

Konten dari Pengguna
24 Mei 2020 12:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Alex Gindin/ Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Alex Gindin/ Unsplash
ADVERTISEMENT
Heri adalah seorang konten kreator yang telah rajin upload video di youtube selama 3 tahun. Kontennya pun beragam, mulai dari gaya hidup, travelling, kuliner hingga hobi telah ia produksi. Namun selama itu pula tidak ada satupun dari videonya yang viral padahal ia telah mergoh kocek yang tidak sedikit untuk modal membuat video. Penghasilannya dari youtube pun pas pasan hanya bergantung kepada iklan dan beberapa penonton setianya.
ADVERTISEMENT
Nasib Heri tidak seberuntung Herman. Herman, sang adik, yang sukses menjadi Youtuber hanya dengan konten ASMR kuliner. Karier youtuber mereka bangun bersama. Kini Herman memiliki 4 juta subscribers namun Heri jauh dibawahnya. Paras Herman yang tebilang cukup tampan merupakan salah satu asetnya. Meskipun sedarah namun wajah Heri justru dibawah standar. Ia selalu menyalahkan rupa wajahnya atas ketidak berhasilannya di Youtube.
Heri membenci dirinya sendiri. Mengutuk Tuhan karena telah menciptakannya dengan wajah buruk rupa. Puncak kemarahannya terjadi siang itu. Ia melihat video adiknya trending di Youtube Indonesia dan memiliki 7 juta viewers. Ia murka sejadi-jadinya.
Belum pernah Heri merasa semurka ini. Ia memilih untuk pergi menyendiri daripada emosinya meluap dihadapan Herman. Mengendarai motor bututnya, ia berkendara tanpa tujuan menjauh dari rumah.
ADVERTISEMENT
Setelah cukup lama berkendara tanpa tujuan, motornya tiba-tiba terhenti. Ia kemudian baru sadar tanki bensinya habis. Heri sial betul hari itu. Tak punya pilihan ia menuntun motornya. Mencoba mencari penjual bensin ecer karena tak mungkin menemukan SPBU di entah berantah.
Berjalan cukup lama Heri tak kunjung juga menemukan bensin ecer. Lantas ia berhenti dan bertanya kepada seorang kakek tua yang sedang duduk istirahat di bawah pohon sukun. Kakek tua itu duduk menyenderkan tubuh rentanya di pohon sukun. Ia memejamkan matanya dan terlihat sangat keletihan. Ia mengenakan celana panjang motif batik dan bertelanjang dada. Seperti masyarakat tani pada umumnya, kecuali topi koboi yang ia kenakan.
Heri tak enak rasanya bila harus membangunkan kakek renta itu. Meskipun Heri memiliki wajah yang tak rupawan, namun ia sopan dan memiliki etika dengan seseorang yang lebih tua.
ADVERTISEMENT
Sebelum Heri bisa berkata kakek tua itu sudah membuka mulutnya
“Selain bensin, aku rasa kamu perlu sesuatu yang lain” kata kakek tua itu mengejutkan Heri
“Aku tahu apa apa yang sedang kau rasakan. Ingin terkenal kan? Kau juga iri dengan adikmu yang lebih sukses. Kau pikir kenapa kau bisa berkendara ke sini? Sudah menjadi takdir kita untuk bertemu. Aku bisa membantumu bila kau mau dibantu” katanya dengan tenang.
Heri mengiyakan tawarannya. Dibawanya ia ke rumah kakek tua. Rumahnya sederhana. Hanya sebuah gubug dengan dinding tripleks yang bisa goyah bila hujan lebat. Tetapi ada satu yang tak biasa dari rumah ini. Terdapat beragam model topi koboi yang tergantung di sudut ruangan. Tidak hanya satu-dua buah, tetapi belasan. Aneh sekali, pikir Heri.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah rambut ekor kuda. Bukan dari sembarang kuda. Kuda itu bernama Ki Condro milik Nyai Gayatri. Kamu hanya perlu menyimpan ekor kuda ini dan membelainya sebulan sekali tiap tanggal 13. Warna ekornya akan berubah tiap bulan. Semasa hidup Nyai Gayarti suka berpesta dan selalu mewarnai rambutnya menyerupai lampu disko sehingga warna ekor kudanya juga mengikuti. Rambut ekor kuda ini bisa membantumu, tapi pesugihan ini ada harga yang harus dibayar” tuturnya
“Apa itu kek?” tanya Heri was was
“Kau harus mengganti warna rambutmu sesuai dengan warna ekor ini. Tiap bulan kau harus mengganti warnanya. Sanggup?” tanyanya dengan tegas
Tergiur dengan kesuksesan yang dijanjikan, Heri mengangguk dengan semangat. Ia kemudian berterima kasih kepada kakek itu. Terima kasih kembali ia lontarkan ketika Heri tahu bensin motornya sudah diisi oleh kakek itu.
ADVERTISEMENT
**
Foto : Alexander Dummer/ Unsplash
Enam bulan kemudian satu persatu video Heri viral. Tak hanya dikotanya, namun seluruh Indonesia kini mengenalnya. Ia terkenal berkat warna rambutnya yang mencolok dan selalu berganti. Saat ini Heri memiliki banyak pengikut, jauh melebihi subscriber yang dimiliki Herman.
Hampir tiap video yang ia buat selalu viral di Youtube Indonesia. Banyak kerjasama dan iklan yang mengalir ke kanal Heri. Uang itu Heri gunakan untuk merawat wajahnya. Hasilnya, penalimpilan Heri kini tidak seburuk dahulu. Berkat perawatan wajah yang mahal dan warna rambut yang menyita perhatian, kepopuleran Heri semakin melejit.
Heri dapat membeli sebuah sebuah mobil mewah dengan rumah dambaannya lengkap dengan ruang kebugaran dan kolam renang. Ia juga membuka bisnis pakaian pria yang kini sangat ramai dibeli penggemarnya.
ADVERTISEMENT
Ibu Heri ikut senang mendengar kesuksesan anaknya, namun ia mengendus sesuatu yang janggal. Ia tak tahu pasti tentang apa yang ia rasakan. Ia hanya bisa terus memanjatkan doa kepada Tuhan untuk selalu melindungi dari godaan setan yang terkutuk. Saban hari, ia selalu menunaikan ibadah tahajud disepertiga malam tanpa jeda. Doanya pun dijabah.
Kesuksesan Heri bertahan selama 1,5 tahun. Tak lama setelahnya, Heri didiagnosa mengalami kanker kulit kepala. Hal ini tak lain dan tak bukan adalah karena penggunaan cat rambut yang berlebihan dan akbiat bersekutu dengan setan. Kini Heri menjalani hari-harinya dengan bertarung melawan kanker yang dideritanya.
Tulisan ini merupakan rekayasa dari kisah yang berkembang di masyarakat. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.
ADVERTISEMENT