Masuki Minggu Keempat, Tim PHP2D UKM KPM Coba Uji Produksi Penggilingan

YSI UKM KPM UMY
Tim Young Sustainability Innitiative (YSI) dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Penelitian Mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pengentasan Kemiskinan Warga Desa Pilangrejo Melalui Agroindustri Kelor Terintegrasi
Konten dari Pengguna
18 September 2021 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari YSI UKM KPM UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Uji coba penggilingan daun kelor. Foto: Tim PHP2D UKM KPM UMY
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba penggilingan daun kelor. Foto: Tim PHP2D UKM KPM UMY
ADVERTISEMENT
Yogyakarta - Pelaksanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Penelitian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UKM KPM UMY) telah memasuki minggu keempat uji coba produksi pada Minggu (05/09). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemasangan stop kontak di rumah produksi, perakitan dan pemasangan alat kontrol pemanas serta lampu pada ruang pengering, pembibitan dengan metode stek, uji coba penggilingan daun kelor, pengemasan serbuk daun kelor, serta pembuatan bolu lapis kelor dan ketan. Kegiatan ini melibatkan 14 orang anggota tim pelaksana PHP2D UKM KPM UMY.
ADVERTISEMENT
“Mengingat stok persediaan bahan baku telah terpenuhi seperti yang sudah dilaksanakan beberapa minggu yang lalu, maka dilaksanakan proses uji coba penggilingan,” jelas Gandhi Singgih Wicaksono, selaku Penanggung Jawab Divisi Produksi dan Pengembangan Produk. Gandhi menambahkan bahwa hasil yang didapatkan telah sesuai dengan harapan, walaupun masih ada beberapa kendala dan evaluasi yang harus diselesaikan oleh tim pelaksana.
Selain proses produksi, dibalik kegiatan tersebut didukung adanya persiapan dan pengecekan alat produksi.
“Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perakitan atau pemasangan alat kontrol pemanas antara lain pengaturan suhu dan pemanasan yang diinginkan menggunakan lampu halogen yang akan menyala ketika pemanas menyentuh suhu 35°C dan mati ketika suhu menyentuh angka 40° C. Selain itu, pemilihan jenis pemanas yang efektif dan sesuai dengan ruangan, kontroler suhu yang andal dan mudah dioperasikan, kebutuhan sirkulasi udara dan penggunaan exhaust fan serta instalasi listrik yang aman dan andal,” jelas Muhammad Yusuf Rafif, Koordinator Divisi Perlengkapan dan Pemeliharaan Alat Produksi. Yusuf menambahkan bahwa metode pemanasan berbasis lampu halogen dipilih sebagai metode alternatif untuk memanaskan daun kelor dengan suhu pemanasan 35°-40° C secara efektif, murah dan hemat energi daripada menggunakan pemanas berbasis blower. Diharapkan pemanas ini dapat mengeringkan daun kelor sesuai standar yang diinginkan dengan efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT