Kaum muda menemukan cara untuk membuat hari ini lebih baik meski ada COVID-19

Plan Indonesia
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada tahun 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
Konten dari Pengguna
17 Februari 2022 11:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Plan Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kaum muda menemukan cara untuk membuat hari ini lebih baik meski ada COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Plan International mengundang para aktivis muda di Asia Pasifik untuk berkumpul mendengarkan cerita dan pengalaman pribadi rekan-rekan mereka selama pandemi COVID-19, menulis dan berbagi surat empati dan pemberian semangat, serta melihat dunia yang ingin mereka kunjungi melalui koleksi foto. Laporan Better Today, yang diluncurkan hari ini, mengumpulkan wawasan mereka dari proses ini dan berbagi pandangan tentang pandemi dari perspektif kaum muda di wilayah tersebut. Mereka berbicara tentang kehilangan dan rasa sakit yang mereka rasakan sebagai akibat dari dampak COVID-19 pada kehidupan muda mereka. Namun tekad dan semangat juang mereka juga muncul. Kaum muda di Asia Pasifik ingin mulai membangun hari ini yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan muda dari Vietnam dengan tepat menyimpulkan perasaan banyak peserta kaum muda yang merindukan hari ini lebih baik dalam sebuah surat kepada rekannya di Kamboja, “Menari di bawah hujan,” tulisnya, “jelas tidak mudah, tetapi ini adalah hidup kita. Walaupun badai COVID-19 akhirnya reda, banyak peristiwa lain menanti manusia. Daripada menunggu hari ideal yang tidak pernah datang, saya memilih untuk menikmati hidup saya sedikit lebih baik setiap hari. Esok yang lebih baik bagi saya hanyalah hari sederhana saat setiap orang dapat merangkul ketidaksempurnaan dan kesulitan hidup kita dan maju untuk yang terbaik.” – kutipan dari surat oleh Phuong Anh, Vietnam kepada Sreylin, Kamboja.
Tahun kedua pandemi menantang kaum muda di seluruh Asia Pasifik dalam banyak hal. Wabah COVID-19 merusak kesehatan fisik dan mental kaum muda dengan membuat orang sakit dan meningkatkan stres mereka dengan lockdown [kuncitara] yang berkepanjangan dan prospek yang pesimis. Ini juga menyebabkan tantangan ekonomi yang parah, pembatasan kesempatan pendidikan, dan peningkatan kekerasan berbasis gender secara online [daring] dan offline [luring]. Menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), pandemi mendorong sebanyak 80 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2020. Cerita dan surat yang dimuat dalam Better Today melukiskan gambaran tentang apa yang sebenarnya berarti bagi individu kaum muda di seluruh Asia Pasifik pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Azil, seorang aktivis kaum muda dari Indonesia, menulis tentang dampak pandemi: “Pandemik COVID-19 ini menghancurkan hidup kami berkeping-keping, membuat kami berpikir dan menderita lebih parah dari yang kami bayangkan.”
“Hal [pandemi] ini membuat kami khawatir bahwa kaum muda di seluruh wilayah masih berjuang dengan beberapa dampak negatif yang sama dari COVID-19 yang kita lihat pada tahun 2020, sementara juga menghadapi stresor tambahan dan kompleks karena kita menghadapi gangguan tahun ketiga,” kata Bhagyashri Dengle, Direktur Eksekutif Plan International untuk Asia Pasifik. “Anak perempuan, khususnya, sangat membutuhkan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah dan penyedia layanan sosial.”
Plan International memperkirakan ada 13 juta lebih anak perempuan yang berisiko terkena CEFM, dan kemungkinan meningkatnya kehamilan remaja karena COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Saya khawatir tentang buruknya kekerasan berbasis gender online [daring] yang mempengaruhi mereka [anak-anak perempuan lain]. Saya menghadapi begitu banyak kekerasan berbasis gender online [daring]. Itu juga salah satu alasan saya berhenti menggunakan media sosial untuk sementara waktu,” kata Maya dari Indonesia.
“Hal ini berdampak besar pada pendidikan [anak-anak] mereka. Ini juga mempengaruhi kesehatan mental mereka. Sejak pandemi menyebar, situasinya sama di mana-mana,” kata Muna dari Nepal.
Laporan Better Today adalah landasan untuk kampanye media sosial regional baru yang akan mendorong kaum muda di Asia Pasifik untuk berbagi konten yang dihasilkan komunitas mereka sendiri dengan meminta peserta mengambil foto jendela mereka dan membagikan harapan mereka untuk masa depan tanpa pandemi, menggunakan tagar #BetterToday, #PlanABetterToday.
ADVERTISEMENT
Laporan ini juga menyoroti berbagai inisiatif yang dipimpin oleh kaum muda untuk melawan dampak COVID-19 dari aktivis kaum muda yang berani dan percaya diri di seluruh wilayah. Plan International berkomitmen untuk terus bekerja bersama dengan Anak-anak dan Kaum Muda, karena mengakui dan mendukung peran penting Anak-anak dan Kaum Muda sebagai agen perubahan aktif di Asia Pasifik. (***)