news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Sutradara Perempuan Indonesia yang Memiliki Karya Terbaik

Konten Media Partner
8 Maret 2019 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upi Avianto. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Upi Avianto. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Tepat hari ini (8/3), seluruh dunia merayakan International Woman's Day atau Hari Perempuan Internasional yang bertema #BalanceforBetter. Hari Perempuan Internasional ini diadakan sebagai perayaan tahunan oleh PBB untuk memperjuangkan Hak Asasi Perempuan.
ADVERTISEMENT
Menyambut International Woman's Day yang diadakan setiap tanggal 8 Maret, Play Stop Rewatch akan merekomendasikan 5 sutradara perempuan di Indonesia yang karya-karyanya bisa kalian tonton.
Foto: Kalyana Shira Film
Sesosok sutradara yang dikenal secara luas pertama kali dari film Arisan! yang berhasil mendapatkan Piala Citra untuk Film Cerita Panjang Terbaik di tahun 2004. Nia Dinata dikenal dengan karya-karyanya yang menyinggung isu kontroversial dan beresiko seperti poligami atau homoseksual.
Karya-karyanya yang bisa kalian tonton adalah Arisan!, Berbagi Suami, Janji Joni, Ca Bau Kan, Quickie Express, Arisan! 2, dan Ini Kisah Tiga Dara.
2. Mouly Surya
Foto: instagram/moulysurya
Siapa yang tidak kenal film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang berhasil menoreh banyak prestasi, baik secara nasional maupun internasional. Sutradara di balik film yang bertema feminisme tersebut adalah Mouly Surya. Selain Marlina, Play Stop Rewatch menyarankan kalian untuk menonton karya film sebelumnya, yaitu Fiksi dan Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta.
ADVERTISEMENT
Foto: Kumparan/Munady Widjaja
Sutradara satu ini lebih dikenal dengan menghasilkan karya sebagai penulis skenario. Karya-karyanya banyak dikenal pada era 2000an. Ia pertama kali menjadi sutradara pada tahun 2004 di film 30 Hari Mencari Cinta yang membuat Nirina Zubir mulai dikenal kariernya sebagai aktris.
Karya-karyanya yang wajib kalian tonton adalah My Stupid Boss!, Realita, Cinta dan Rock'n Roll, Radit dan Jani, 30 Hari Mencari Cinta, My Generation, dan Belenggu.
Sumber: ubudwritersfestival
Jika membicarakan sosok figur perempuan feminis Indonesia, sudah pasti Djenar Maesa Ayu masuk ke dalam daftar tersebut. Walaupun karya berupa filmnya masih sedikit, karya-karyanya tersebut dikenal hingga secara internasional. Play Stop Rewatch pernah menghadiri acara Ubud Writer and Readers Festival di Ubud, Bali.
ADVERTISEMENT
Salah satu rangkaian dalam acara tersebut terdapat screening film dari Djenar Maesa Ayu. Menariknya, banyak wisatawan asing di sana yang lebih mengenal dia daripada orang lokalnya sendiri.
Semua karyanya wajib ditonton, yaitu Nay, Hush, dan Mereka Bilang, Saya Monyet!
Founder dari Miles Film, Production House yang membuat cerita cinta fenomenal Ada Apa Dengan Cinta. Mira Lesmana sebagai produser sering berkolaborasi dengan Riri Riza sebagai sutradaranya lewat Miles Film. Walaupun ia lebih suka menjadi produser dibandingkan sutradara, film satu-satunya yang dibuat olehnya juga tidak kalah menarik dari film yang ia produseri, yaitu Kuldesak.
Penulis: Andri