news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Review Film 'Another Round': Jawaban RUU Larangan Minuman Alkohol

Konten Media Partner
17 November 2020 19:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Another Round (Foto: IMDb)
zoom-in-whitePerbesar
Another Round (Foto: IMDb)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Mereka bilang minuman alkohol itu lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya. Ada yang mengatakan bikin gagal liver lah, bikin kecanduan lah, merusak kehidupan lah, dan sebagainya. Kesatria bergitar Rhoma Irama saja sampai membuat lagu yang pada intinya melarang kita menenggak minuman keras. Namun, apakah benar alkohol seberbahaya itu? Another Round jawabannya.
ADVERTISEMENT
Disutradarai Thomas Vinterberg, Another Round sesungguhnya memiliki potensi untutk berakhir menjadi komedi stoner ala Hangover. Untungnya, Another Round lebih dari itu. Di tangan Vinterberg, Another Round memberikan gambaran komplit soal suka dan duka di balik segelas alkohol.
Kisah Another Round berangkat dari sebuah hipotesis saintifik dari ahli psikologis Norwegia, Finn Skårderud. Skårderud berkata, manusia lahir dengan defisit alkohol 0,05 persen di darahnya. Jika defisit tersebut bisa ditutupi, maka manusia akan lebih bahagia dan bergairah dalam menjalani hidup. Hipotesis itu nyata adanya walaupun banyak yang mengklaim pernyataan Skårderud disalahartikan sebagai ajakan meminum alkohol.
Empat sekawan yang sama-sama bekerja sebagai guru SMA, Martin (Mads Mikkelsen), Tommy (Thomas Bo Larsen), Nikolaj (Magnus Millang), dan Peter (Lars Ranthe) penasaran akan kebenaran hipotesis Skårderud. Oleh karenanya, dalam sebuah makan malam bersama, keempatnya sepakat untuk menguji hipotesis tersebut dan mempublikasikannya dalam jurnal ilmiah begitu rampung.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan untuk menguji hipotesis Skårderud sesungguhnya dipicu masalah pribadi yang dihadapi keempatnya. Martin, misalnya, merasa hidupnya tak lagi bergairah. Di rumah, hubungannya dengan sang istri tak lagi romantis, sampai sang istri mengaku tak mengenal dirinya lagi. Di sekolah, ia merasa jenuh mengajar hingga kerap tak fokus dalam menyampaikan materi. Imbasnya, ia kena semprit persatuan wali murid.
Hal senada dialami oleh Tommy. Walau dirinya tergolong sukses secara akademis maupun finansial, Tommy merasa gagal dalam urusan rumah tangga. Istrinya terlalu dominan dan nyaris tidak pernah mendengarkan masukan dari Tommy. Tidak ingin hal itu terus berlanjut, Tommy berpikir alkohol bisa membuatnya lebih berani menghadapi sang istri.
Agar tidak kebablasan, keempat menentukan batasan kapan, di mana, serta berapa banyak mereka meminum alkohol. Sesuai hipotesis Skårderud, kadar alkohol yang boleh diterima hanya 0,05 persen. Hal tersebut setara dengan satu gelas wine atau champagne. Selain itu, alkohol hanya boleh diminum di lingkungan kerja, tidak di rumah. Dan, soal jam, tidak boleh ada alkohol lagi di atas jam 8 malam.
ADVERTISEMENT
Benar saja, begitu mereka mulai menenggak alkohol sesuai kadar yang ditetapkan Skårderud, hidup mereka berubah 180 derajat. Martin menjadi lebih santai dan bergairah dalam mengajar hingga dicintai murid-muridnya. Di rumah, kehidupan seksualnya menjadi lebih panas dengan sang istri menyebut Martin kembali seperti orang yang dulu ia nikahi.
Tommy menjadi lebih otoritatif, menyeimbangkan pengaruh di rumah tangganya yang selama ini timpang. Nikolaj, di sisi lain, menjadi lebih kreatif dan dekat dengan murid-muridnya yang selama ini tertutup. Sementara Peter, yang mengajar kelas olahraga, berhasil mengantar tim sepakbola anak-anak yang ia urus menjadi pemenang kompetisi lokal.
Seperti candu, mereka belum puas dengan hasil yang didapat. Berdalih untuk kepentingan sains dan yakin bisa menahan diri, keempatnya sepakat untuk melewati batas yang ditetapkan Skårderud.
ADVERTISEMENT
Jika Another Round memperlakukan alcoholism seperti film kebanyakan, maka kita bisa menebak bahwa keempat sekawan tersebut akan menempuh jalan destruktif. Namun, seperti yang PSR katakan di awal, Another Round adalah film yang berbeda.
Another Round tidak memperlakukan masalah alcoholism secara judgemental. Sutradara Thomas Vinterberg tahu bahwa masalah alkohol bisa berbeda-beda tiap orang. Oleh karenanya, apa yang ia perlihatkan selanjutnya adalah apa saja yang bisa terjadi ketika seseorang menjadi daily drinker. Ada yang positif, ada yang negatif, ada yang tidak berdampak apapun.
Orang yang sejak awal memiliki masalah kecanduan tentu akan lebih sulit menghadapi dampak alkohol. Hal-hal destruktif menjadi tak terhindarkan untuknya. Sementara itu, untuk orang yang sejak awal memiliki kontrol diri bagus, alkohol tak lebih dari sekedar minum penggembira.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hal, Another Round bisa membuat kita tertawa terbahak-bahak terhadap dampak alkohol. Di bagian lain, Another Round bisa membat kita mempertanyakan lagi soal perlu tidaknya meminum alkohol. Another Round bersikap netral karena tahu masalah alkoholisme subjektif sifatnya.

Jawaban Larangan RUU Minuman Alkohol

Another Round
Lucunya, Another Round sudah seperti jawaban terhadap RUU Minuman Beralkohol di Indonesia. Ketika alkohol dikhawatirkan menjadi agen kehancuran sehingga perlu diatur, Another Round menempatkan alkohol sebagai hal yang sudah umum di kehidupan kita. Dengan kata lain, dilarang atau tidak, alkohol akan tetap ada dan hanya perkara kontrol diri yang akan menjadi penentu dampaknya.
Untuk mempertegas statement tersebut, Another Round dengan sengaja menyinggung banyak figur-figur jenius bersejarah yang dikenal peminum berat. Beberapa di antaranya adalah Winston Churchill, Ernst Hemingway, Tchaikovsky, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, dalam salah satu adegan, Another Round mengejek pandangan bahwa mereka yang bebas dari alkohol adalah figur berakhlak. Hal itu ditampilkan ketika Martin menguji para muridnya untuk memilih salah satu dari tiga figur pemimpin misterius berdasarkan karakteristik mereka.
Dari ketiga figur yang dipaparkan, semua murid kompak memilih figur ketiga. Dalam paparannya, Martin menyebut figur ketiga sebagai seorang jenius yang rajin beribadah, bangga terhadap bangsanya, sayang keluarga, dan tidak minum minuman keras. Ketika identitas figur ketiga ia ungkap, ternyata dia adalah Adolf Hitler.
Jujur saja, awalnya ketertarikan PSR menonton film ini bukanlah isu alkohol yang dibawa Another Round. PSR ingin melihat lagi kolaborasi Thomas Vinterberg dan Mads Mikkelsen pasca Jagten (2012) yang mengangkat isu disinformasi. Another Round jauh lebih komikal dibandingkan Jagten yang melodramatis, tapi keduanya sama-sama menunjukkan betapa mautnya kombinasi Vinterberg dan Mikkelsen.
ADVERTISEMENT
Mikkelsen sendiri tampil apik di film ini, menegaskan bahwa dia aktor yang versatil. Ia bisa tampil lucu, simpatik, hingga depresif yang mengundang rasa kasihan. Another Round adalah penampilan terbaiknya sejak Jagten dan Hannibal. Jujur saja, Hollywood menyia-nyiakan bakatnya dan mungkin lebih baik dia menolak tawaran menjadi Grindelwald di film Fantastic Beast terbaru nanti.