Review Film 'Crawl': 'Disaster Movie' dan Serangan Buaya

Crawl (Foto: Paramount)

Play Stop Rewatch, Jakarta - Crawl adalah sebuah film yang jika hanya dinilai dari trailer-nya dan informasi bahwa durasi film ini tidak sampai 90 menit, mungkin film ini tidak akan mungkin sampai pada tahap kita akan memutuskan film ini menjadi prioritas utama untuk ditonton.

Film ini merupakan film underrated pertama yang Play Stop Rewatch saksikan pada periode summer movies tahun ini. Tidak disangka, menggabungkan genre disaster movie dengan house invasion dari serangan buaya bisa menegangkan ini.

Haley bersiaga dari serangan buaya (Foto: Paramount)

Tidak perlu diragukan, akting dari duo karakter utama, Barry Pepper dan Kaya Scodelario, sudah memenuhi ekspetasi para penonton untuk merepresentasikan orang-orang yang ingin bertahan hidup di tengah-tengah kekacauan yang terjadi.

Sejujurnya, film ini tidak terlalu rumit secara kerangka ceritanya. Dimulai dari first act yang menceritakan sedikit latar belakang setiap karakter dengan plot device mencari seseorang yang sulit dihubungi. Kemudian, terjadilah tragedi demi tragedi lain yang harus dialami karakter utama ini.

Bahkan, sub-plot klise dari film survival pun juga dimunculkan di sini seperti memberikan harapan kepada karakter utamanya lewat orang-orang yang diharapkan akan menolong mereka, namun pertolongan tersebut harus hilang karena malah menjadi korban dari hal yang mengancam karakter utama.

Hebatnya, dengan kesederhanaan ini, film ini berhasil memberikan ketegangan yang efektif dan efisien. Lebih lagi, film ini juga sangat relatable dalam menggambarkan kota Florida dengan ancaman badai yang sudah biasa mereka alami.

Kekurangan dari film ini hanyalah terletak pada CGI yang kurang dipoles dengan baik. Tapi, itu tidak terlalu mengganggu karena masih terlihat masuk akal dan enak dilihat.

Buaya yang siap menyerang Haley (Foto: Paramount)

Singkatnya, film ini seperti Jaws dengan budget rendah dan mengalahkan film The Meg yang walaupun dengan budget blockbusters tapi tidak bisa memberikan sensasi selevel ini.

Walaupun bukan film yang masuk dalam kategori a must watch, film ini bisa jadi alternatif jika kalian sudah habis menonton semua film rekomendasi pada bulan ini.

Penulis: Andri