Review Film 'The Platform': Alegori Sistem Kapitalisme dan Status Ekonomi-Sosial

Konten Media Partner
26 Maret 2020 9:52 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Platform (Foto: TIFF)
zoom-in-whitePerbesar
The Platform (Foto: TIFF)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film berasal dari Spanyol berdurasi 94 menit disutradarai oleh Galder Gaztelu Urrutia ini menyajikan film bernuansakan distopia yang menarik, di mana sang pemeran utama bernama Goreng (Ivan Massagué).
ADVERTISEMENT
Iya, Goreng. yang menjadi sukarelawan untuk menjadi narapidana di penjara yang berbentuk vertikal yang bertingkat dengan kapasitas per kamar untuk 2 orang di mana di tengahnya ada celah berbentuk kotak besar untuk pemberhentian mimbar untuk tempat makan.
Aturan di penjara itu adalah napi boleh membawa 1 barang ke dalam penjara tersebut, lalu ada dua narapidana di setiap lantai. Keduanya secara acak ditugaskan ke lantai baru bersama pada awal setiap bulan dan satu-satunya makanan mereka disajikan di hamparan makanan raksasa yang secara ajaib turun melalui celah di tengah menara setiap 24 jam.
Para narapidana hanya bisa makan dalam waktu beberapa menit saja, bisa dibayangkan jika kita berada di tingkat 100 ke bawah sudah pasti tidak akan kebagian makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sepanjang film diperlihatkan bagaimana angkuh dan bahagianya para napi yang berada pada 50 tingkat awal. Mereka menyantap makanan yang sangat lezat tanpa peduli keputusasaan para napi yang berada di tingkat 100 ke bawah sehingga memunculkan adegan2 yang sangat sadis.
Unsur dari film ini menunjukkan secara alegori bagaimana kejamnya kapitalisme serta sistem hiraki sosial ekonomi yang harus berubah. Sistem kapitalisme hanya akan membuat orang yang sudah kaya semakin kaya dan orang yang miskin tidak memiliki kesempatan untuk bisa naik ke atas.
Seperti yang ditunjukan pada film ini, dengan porsi yang sama setiap harinya, tidak mungkin dengan sistem kapitalis ini, orang-orang di lantai atas mau berbagi ke orang-orang yang kurang beruntung.
Sangat cocok dengan keadaan pandemi yang terjadi sekarang di mana orang-orang yang mampu mulai membeli seluruh stok bahan baku, masker, dan hand sanitizer hingga harga barang-barang tersebut jadi melonjak.
ADVERTISEMENT
Yang terjadi adalah orang-orang yang hanya sanggup beli secukupnya harus mendapatkan harga yang sangat mahal tersebut. Beginilah sistem ekonomi kapitalisme berjalan.
Maka dari itu, mereka perlu seseorang untuk mengontrol porsi rasio makanan yang ada agar bisa tersalurkan kepada semua orang. Akan tetapi, hal itu juga malah menghadirkan sesosok figur otoriter yang akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
The Platform (Foto: Netflix)
Film yang menurut PSR mempunyai naskah, sinematografi, serta karakter sampingannya dapat mempengaruhi pengembangan dari karakter Goreng membuat eksekusi dari film sukses membuat PSR mengiris hati sepanjang film
Namun, sangat tidak disarankan ke beberapa penonton yang tidak kuat melihat adegan sadis karena banyak adegan gore serta sangat tidak manusiawi sepanjang film.
8/10
Kontributor: Khilal
ADVERTISEMENT