Review Game Apex Legends Mobile: Butuh Kelincahan Jemari Tangan Player

Konten Media Partner
31 Maret 2022 11:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Game Apex Legends Mobile (Sumber: ea.com)
zoom-in-whitePerbesar
Game Apex Legends Mobile (Sumber: ea.com)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Sulit berhenti memainkan game Apex Legends Mobile. Game Battle-Royale F2P garapan Respawn Entertainment tersebut, pada pertengahan Maret kemarin, akhirnya rilis untuk platform smartphone dengan sistem operasi Android maupun iOS. Sebelumnya, Apex Legends terlebih dahulu rilis untuk konsol dan PC pada tahun 2019 silam dan lumayan mendapat respon baik dari kritikus. Lalu, apakah versi mobile dari Apex ini akan mendapatkan respon yang sama? Kami yakin jawabannya ya.
ADVERTISEMENT
Sedikit catatan, Apex Legends Mobile tidak digarap developer aslinya yaitu Respawan. Penggarapan versi mobile diserahkan kepada Lightspeed & Quantum, developer yang juga menggarap PUBG Mobile. Dari apa yang kami rasakan saat memainkan game ini, jelas kentara bahwa Lightspeed & Quantum menggunakan segala pengalamannya di PUBG Mobile untuk memastikan Apex bisa berjalan mulus.
Safe to say, Apex Mobile adalah port yang sangat bagus. Graphicnya terbilang bagus untuk platformnya dan performance-nya juga lumayan stabil. Penurunan hanya sesekali terjadi ketika akibat struktur-struktur kota Apex yang beragam. Problem utama berada di pop-in yang sungguh sangat terlihat jelas. Well, ini memang mobile port dari game konsol jadi kami tidak begitu peduli. Sudah bisa jalan saja sudah hebat.
Apex Legends Mobile (Source: Respawn)
Perbedaan paling besar, ada pada kontrolnya. Seperti game mobile pada umumnya, Apex Mobile hanya bisa dimainkan dengan metode touch controls. Tidak seperti Call of Duty Mobile yang bisa juga dimainkan dengan controller seperti Dualshock 4 atau Xbox Controller, Apex Mobile sama sekali tidak mengenali input dari semua controller tersebut dalam percobaan kami dan hasilnya, dalam 5 jam pertama kami bermain, agak susah untuk ber-parkour ria seperti halnya saat bermain di konsol atau di PC. Mungkin seiring dengan bertambahnya jam bermain, tidak menutupi kemungkinan jemari kami akan lebih terbiasa dengan kontrolnya. Tapi, untuk sementara, bermain Apex Mobile tidak bisa selincah saat bermain di konsol atau PC.
ADVERTISEMENT
Perks juga hal lain yang berbeda dari versi kakak besar Apex Mobile. Sistem Perks ini tidak ada dalam versi konsol dan PC dan hanya tersedia dalam versi mobile. Perks adalah sistem dimana setiap Legends dapat memberikan stat bonus saat bermain. Lifeline, misalnya, memiliki perk yang apabila dinyalaka dapat memberikan bonus 25 poin saat regen shield dalam keadaan nol. Bloodhound, memiliki perk yang membuat tactical ability langsung menjadi 100% saat respawn. Sistem perk ini memberikan advantage yang cukup tinggi kepada player yang jam bermainnya tinggi. Walau stat bonus yang diberikan tidak banyak, dalam battle royale, perbedaan sekecil apapun berpengaruh. Dalam Apex Mobile juga ada mode 3rd person tapi tidak begitu kami coba karena Apex Legends first and foremost is a first person shooter.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hampir semua aspek Apex Mobile dengan kakaknya sama. Gameplaynya sama persis dengan fitur-fitur yang juga sama, maps yang untuk sementara waktu hanya World's Edge saja dengan map originalnya.Kings Canyon akan tersedia tidak lama lagi saat review ini kami tulis.
Perihal bot juga harus kami sebutkan. Seperti tipikal game mobile battle royale pada umumnya, level-level awal sudah dipastikan player akan bermain melawan bot, agar player mendapatkan first impression yang baik dikala bermain. Apex Mobile juga memiliki bot apabila player melakukan solo queue awal-awal bermain. Apabila player bermain bersama teman maka bot akan diperkecil jumlahnya dan player akan lebih sering bertemu player lain.
Masalah paling utama yang kami rasa harus menjadi prioritas developer saat ini adalah: Cheater. Dalam waktu bermain kami selama 5 jam lebih, sepertinya beberapa kali kami bermain bersama, atau melawan cheater. Entah benar atau bukan tapi yang pasti, aim mereka sangat jitu dan mematikan. Untuk masalah player emulator, PSR menemukan kalau Apex Mobile sama sekali tidak bisa dimainkan dengan emulator (Bluestacks dan NOX). Kini, Lightspeed & Quantum hanya perlu mengimplementasikan anti-cheat saja agar pengalaman bermain jadi lebih fair.
ADVERTISEMENT
Overall, Apex Legends Mobile is a good port of a good battle royale. Setelah Call of Duty, Apex Legends kini ikut kedalam deretan franchise mobile gaming. Walaupun fans dari versi konsol dan PC kemungkinan hanya akan mencobanya beberapa kali saja, tapi setidaknya mobile gamer akan dapat ikut merasakan game battle royale yang memiliki pacing lebih cepat dari PUBG.