Konten dari Pengguna

Adolf Eugen Fick dan Penemuan Lensa Kontak

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
26 Februari 2019 11:35 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dianggap sebagai alat bantu medis, lensa kontak dapat digunakan untuk memperbaiki penglihatan mata yang rusak. Hingga tahun 2004, diperkirakan pengguna lensa kontak di seluruh dunia berjumlah 125 juta orang, termasuk 38 juta di antaranya berasal dari Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Setiap tahun pemakai lensa kontak terus meningkat, dengan usia rata-rata pemakainya 31 tahun dan mayoritas digunakan oleh perempuan. Namun seiring berjalannya waktu, lensa kontak tidak hanya digunakan sebagai peralatan medis, tetapi juga bagian dari fashion yang dapat memperindah penampilan, menggantikan fungsi kaca mata yang dianggap tidak merepresentasikan kecantikan.
Penemuan lensa kontak pertama kali terjadi pada 1888 oleh seorang dokter dan fisiolog Jerman, Adolf Eugen Fick. Ia adalah putra dari seorang profesor Anatomi ternama di Jerman, bernama Ludwig Fick.
Eugen Fick pernah tergabung dalam militer saat Prusia berhadapan dengan Prancis, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya belajar kedokteran. Ia menerima gelar doktornya pada 1875.
Pada 1879, Eugen Fick terkena penyakit tuberkulosis yang sewaktu-waktu dapat merenggut nyawanya. Ia dan keluarganya kemudian bermigrasi ke Afrika Selatan, dengan harapan iklm di sana akan menyembuhkan penyakitnya.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa tahun menetap di Afrika, Eugen Fick kembali ke Eropa, dengan kondisi yang sudah cukup sehat. Ia lalu membuka praktik sebagai dokter mata di Zurich, Swiss.
Pada 1888, Eugene Fick mulai bereksperimen merancang lensa kontak yang diharapkan mampu menggantikan fungsi kaca mata. Percobaan pertamanya dilakukan dengan memasangkan sebuah lensa pada kelinci selama 8 jam.
Lensa yang digunakannya terbuat dari kaca tipis berdiameter 19, 20, dan 21 milimeter. Namun karena belum menemukan bentuk yang pas, akhirnya ia menggunakan mata mayat manusia untuk membuat cetakan lensa agar susuai dengan bentuk mata asli.
Setelah selesai membentuknya, Eugen Fick memasang lensa itu ke matanya sendiri. Hasilnya, ia hanya mampu menggunakan lensa kontak itu selama beberapa jam saja karena terjadi iritasi yang cukup serius pada matanya.
ADVERTISEMENT
Eugen Fick kemudian melakukan perbaikan pada lensa buatannya, dan mencoba temuannya itu pada rekan-rekannya di Clinique Ophthalmologique, di Zurich. Lensa buatannya dipublikasikan di Archiv Fur Augen Heikinde pada Maret 1888.
Walau belum sempurna, tetapi Eugen Fick telah berhasil melakukan terobosan yang sangat baik untuk dunia kedokteran, maupun fashion. Dengan kemajuan teknologi, lensa kontak pun sekarang semakin nyaman dan aman untuk digunakan.
Sumber : Ismadi, dan Eri Andwiatwoni. 2015. 200 Tokoh Penemu Inspiratif dan Pengubah Dunia. Andi Publisher.
Foto : commons.wikimedia.org