Akhir Tragis Keluarga Romanov di Tangan Revolusioner Rusia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2018 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Maret 1917, sebuah pemberontakan di Rusia memaksa Tsar Nicholas II menyerahkan tahtanya. Bukannya menolak, Nicholas malah merasa lega ketika diminta menyerahkan kekuasaannya tersebut, karena diketahui ia tidak terlalu senang dengan jabatannya tersebut. Peristiwa itu pun mengakhiri pemerintahan dinasti Romanov setelah berkuasa lebih dari 300 tahun.
ADVERTISEMENT
Tsar Nicholas dan keluarganya, terdiri dari istrinya, Alexandra; empat orang anak perempuannya, Olga, Tatiana, Maria, dan Anastasia; serta anak laki-laki satu-satunya, Alexis, sementara “disekap” di dalam sebuah istana di Tsarkoe Selo, Petogard. Mereka bermain tenis, domino, membaca novel, dan bermain di taman dalam “penjara” yang sangat mewah tersebut, sambil menunggu keputusan yang akan dibuat pemerintahan sementara Rusia.
Sepupu Nicholas, Raja George V, mengundang keluarga Romanov untuk mengungsi ke Inggris. Hal itu pun disetujui oleh pemerintah sementara Rusia, karena dianggap sebagai jalan keluar terbaik bagi mantan keluarga kerajaan itu. Namun beberapa kelompok politik sayap kiri sangat membenci rezim Romanov sehingga menolak membiarkan keluarga itu lolos begitu saja.
George V akhirnya menarik kembali tawarannya itu setelah diingatkan mengenai dampak kedatangan Nicholas yang akan menimbulkan banyak masalah, terutama bagi persatuan dagang di Inggris.
ADVERTISEMENT
Keluarga Romanov kemudian diminta melakukan perjalanan menuju kota Tobolsk di Siberia, pada Agustus 1917. Mereka tinggal di sebuah rumah mewah milik seorang mantan gubernur. Keluarga Romanov membawa serta 7 orang juru masak, 10 orang petugas penerima tamu, seorang kepala rumah tangga, dan seorang tukang pangkasa rambut. Kehidupan mereka masih sangat mewah walaupun dalam keadaan yang cukup terancam.
Pada November 1917, Vladmir Ilyich Lenin dan Leon Trotsky memimpin Revolusi Bolshevik untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan pemerintah sementara Rusia di Petogard. Setelah Bolshevik memegang kendali atas kota-kota penting di Rusia, angkatan bersenjata Rusia mulai diorganisir untuk melawan mereka. Pada 1918, pecah perang antara Tentara Merah milik Bolshevik dengan kelompok putih yang anti-revolusioner.
ADVERTISEMENT
Pasukan Bolshevik yang memerintah kota Ekaterinburg sangat menginginkan Nicholas dibawa ke pengadilan untuk diadili atas kejahatan-kejahatannya selama berkuasa di Rusia. Pada April 1918, Bolshevik berhasil membawa keluarga Romanov ke Ekaterinburg setelah berdebat dengan pihak berwajib Moskow. Nicholas dan keluarganya ditahan di gedung The House of Special Designation, atau dikenal juga dengan Ipatev House.
Di sana keluarga Romanov mendapat perlakuan yang kasar dari para penjaga, yang seluruhnya pasukan Bolshevik. Keluarga itu hanya ditemani seorang dokter, Dr. Botkin, yang merawat anak laki-laki mereka karena menderita hemophilia, dan beberapa orang pembantu. Yakov Yurovsky, Kepala Polisi Rahasia Bolshevik, memegang kendali penuh atas penjagaan keluarga Romanov.
Pada bulan Juli 1918, Ekaterinburg dilanda situasi tidak aman setelah Kelompok Putih menyerang pasukan Bolshevik di sana. Pada 25 Juli 1918, pasukan Kelompok Putih berhasil menguasai kota Ekaterinburg. Keadaan itu membuat gusar para pemimpin Bolshevik yang takut jika Nicholas berhasil diselamatkan oleh pasukan Kelompok Putuh, akan dijadikan sebagai propaganda melawan kelompok Bolshevik.
ADVERTISEMENT
Pada pemimpin Bolshevik mengirim sebuah telegram dalam bentuk bahasa kode kepada Lenin di Moskow. Mereka menginginkan keluarga Romanov segera dieksekusi tanpa penundaan lagi, sebelum kekacauan menguntungkan hidup mereka. Pada malam 16 Juli 1918, Pavel Medvedev, komandan penjaga The House of Special Designation, dan Yakov Yurovsky, merencanakan pembunuhan malam itu juga pada seluruh keluarga Romanov, termasuk dokter pribadi dan para pembantunya.
Setelah lewat tengah malam, Yurovsky mendatangi ruangan keluarga Romanov dan meminta Dr. Borkin untuk membangunkan mereka semua. Yurovsky mengatakan bahwa di sana akan diadakan pertemuan besar, sehingga keluarga itu harus pindah ke basement demi keamanan mereka. Sekitar pukul 1 pagi, keluarga Romanov telah bersiap menuju basement. Tidak ada pertanyaan, tidak ada air mata, bahkan mungkin tidak ada rasa takut, yang tampak dari wajah keluarga Romanov.
ADVERTISEMENT
Setelah seluruhnya masuk, Yurovsky memasuki ruangan bersama 11 orang regu penembak, yang masing-masing akan mengeksekusi satu orang. Tetapi ruangan itu terlalu sempit jika seluruh eksekutor berdiri berjajar, sehingga penembakan yang sudah direncanakan berubah menjadi penembakan yang membabi-buta.
Saat Yurovsky membacakan perintah eksekusi, Nicholas melakukan protes sambil berteriak. Yurovsky merespon sikap Nicholas dengan menarik pistolnya dan menembak Nicholas dari jarak sangat dekat. Tembakan Yurovsky itu bagaikan isyarat untuk para eksekutor lain menembakkan senjatanya. Ruangan itupun dipenuhi dengan lubang dan asap. Tidak dapat tergambarkan bagaimana mengerikannya keadaan saat itu.
Semua anggota keluarga Romanov telah terbaring di lantai dengan banyak lubang ditubuh mereka. Alexis masih terlihat hidup dan merintih, sehingga Yurovsky kembali menambaknya dari jarak dekat. Anastasia pun menunjukkan tanda-tanda masih hidup, dengan segera ia ditusuk menggunakan bayonet untuk memastikan bahwa ia telah benar-benar tewas.
ADVERTISEMENT
Awalnya Yurovsky akan membuang mayat-mayat itu ke dalam sebuah tambang lokal, tetapi setelah diperhitungkan kembali di sana bukanlah tempat yang aman. Yurovsky pun memerintahkan jasad keluarga Romanov dimakamkan di dalam sebuah makam dangkal yang banyak asam dan belerang agar jasad mereka tidak mudah dikenali.
Pada 1991, setelah runtuhnya rezim komunis di Rusia, tempat pemakaman keluarga Romanov kembali digali. Namun hanya sembilan tubuh yang berhasil ditemukan. Para ahli menyebut bahwa tubuh Alexis dan Maria tidak dapat ditemukan.
Pada 1998, setelah dilakukan tes DNA dan diteliti oleh para ahli, tulang-belulang Nicholas dan Alexandra dimakamkan kembali di Gereja Kathedral di St. Peter dan Paul di St. Petersburg, sebuah pemakaman tradisional khusus untuk para anggota kerajaan. Pada Agustus 2000, ketujuh anggota keluarga Romanov dianggap sebagai martir ortodoks dan orang suci oleh Dewan Gereja Ortodoks Rusia.
ADVERTISEMENT
Sumber : Ballack, Luger. 2011. Kisah Tragis 28 Penguasa. Jakarta : Visimedia
Foto : commons.wikimedia.org