news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aldous Huxley dan Gaya Fiksi Abad ke-20

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
3 Januari 2019 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aldous Huxley berasal dari keluarga ahli biologi terkemuka Inggris. Kakeknya, Thomas Henry Huxley, dikenal sebagai peneliti Pasifik, yang banyak menulis buku teks penting, seperti Lessons in Elementary Physiology dan Anatomy of Vertebrated and Invertebrated Animals.
ADVERTISEMENT
Aldous Huxley lahir di Godalming, Inggris, pada 1894. Ia adalah seorang novelis dan pengarang yang terkenal cerdas, terlihat dari karya-karya yang dihasilkannya. Aldous memulai karier profesionalnya semasa Perang Dunia I, dengan menerbitkan beberapa tulisan mengenai keadaan perang tersebut.
Pekerjaan Aldous sebagai penulis memperlihatkan kualitasnya sebagai anak muda yang produktif pada masa masyarakat menganggap orang-orang sepertinya sebagai beban negara karena membawa pengaruh negatif secara intelektual.
Aldous pun sebenarnya sempat dicap sebagai pembawa masalah oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, ia berhasil keluar dari pandangan tersebut berkat kecerdasan dan kemampuan menulisnya. Peristiwa itu lalu ia perlihatkan dalam beberapa karya novelnya, seperti Crome Yellow dan Antic Hay.
Kemudian, pada masa-masa setelah Perang Dunia I, Aldous lebih memfokuskan karyanya pada tema-tema humanisme yang lebih positif. Karya terbaiknya pada masa tersebut adalah Point Counter Point yang dipublikasikan tahun 1928.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan tahun 1940, penulisan bertemakan filosofi agama cenderung lebih populer di Eropa. Aldous pun ikut menerapkan tema tersebut pada karya-karyanya. Ia banyak menjelaskan pandangan mengenai agama kebatinan yang didasarkan pada filosofi Budha.
Karya Aldous bertema agama yang paling laris adalah Time Must Have a Stop, terbitan tahun 1944. Namun, menurut para kritik sastra, dasar-dasar pemikiran terbaik Aldous diterapkan dalam On the Margin (1923), Do What You Will (1929), Ends and Means (1937), dan Ape and Essence (1949).
---
Sumber: Perkins, Christine. 2005. 100 Penulis yang Membentuk Sejarah Dunia. Tangerang: Karisma
Foto: Wikimedia Commons