Butrint, Kota Kuno Yunani yang Hilang Tertutup Rawa

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
13 Januari 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Butrint atau Buthrotum adalah kota kuno dan situs arkeologis di Albania, yang lokasinya berbatasan dengan Yunani. Kota itu dibangun di sebuah bukit yang menghadap ke arah Terusan Vivari.
ADVERTISEMENT
Butrint merupakan daerah pemukiman yang telah didiami oleh beberapa generasi peradaban manusia, mulai dari zaman pra-sejarah, koloni bangsa Yunani, Imperium Romawi, hingga wilayah Keuskupan Eropa.
Mulai tahun 800 SM sampai datangnya bangsa Romawi tahun 44 SM, kota akropolis Butrint dan Shen Dimitri berada di bawah kekuasaan Yunani. Saat itu, Butrint dihuni oleh suku Chaonian, yang diperkirakan menjadi suku asli wilayah tersebut.
Selama masa kekuasaan Yunani, struktur kota dan model bangunan Yunani banyak diterapkan di sana. Bangunan-bangunan publik seperti teater terbuka dan kuil menjadi pemandangan yang tidak asing di sana. Setelah itu, Butrint diduduki oleh Imperium Romawi dan menjadi bagian dari Provinsi Illyria.
Pada masa pemerintahan Romawi, kota itu dilengkapi dengan struktur benteng yang mengelilingi seluruh bagian kota. Sejumlah bangunan gereja dari masa-masa awal penyebaran agama Kristen juga mulai banyak dibangun pada masa tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika terjadi invasi dari bangsa Slavia abad ke-7, Butrint ditinggalkan sementara oleh penduduknya. Kota itu lalu dibangun kembali pada masa Byzantium, yang semakin memperkuat struktur pemerintahan di dalamnya.
Setelah mengalami masa keemasan di bawah pemerintahan Byzantium, dan bangsa Venisia, kota Butrint mulai ditinggalkan oleh penduduknya. Sekitar akhir abad Pertengahan, jumlah penduduk di kota itu hanya tinggal sedikit. Kebanyakan dari mereka memilih untuk pindah karena saat itu Butrint telah menjadi area rawa.
Area pemukiman di Butrint telah menunjukkan bentuk arekeologis yang sangat terpelihara selama lebih dari 3.000 tahun kehidupan manusia di wilayah tersebut. Sisa-sisa bangunan di sana juga telah menjadi catatan sejarah yang dapat mengungkap pola interaksi penduduk di kawasan perkotaan dengan pedesaan di Albania pada masa lampau.
ADVERTISEMENT
Pada 1912, pemerintahan fasis Italia di bawah Mussolini, berhasil menguasai Albania. Penggalian arkeologis pertama di Butrint pun dimulai pada 1928 atas perintah Mussolini. Tim ekspedisi yang dimpimpin Luigi Maria Ugolini, berhasil menguak berbagai harta karun arekologis yang tersembunyi di balik rawa-rawa.
Hingga saat ini penggalian terus dilakukan dengan membuka lahan-lahan yang tertutup oleh rawa. Para ahli memperkirakan luas kota yang ada saat ini hanyalah setengah bagian dari keseluruhan luas kota sebenarnya.
Sumber: Perwito Mulyono, dkk. 2009. World Heritage Nature & Culture Volume 7. Surakarta : Batara Publishing.
Foto: commons.wikimedia.org