Dinasti Carolingi, Cikal Bakal Berdirinya Beberapa Negara di Eropa

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
6 Februari 2019 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dinasti Carolingi tercipta dari penyatuan antara keluarga bangsawan dengan keluarga buruh berpengaruh di bagian barat Eropa. Keluarga Carolingi memiliki pengaruh yang besar di beberapa negara, termasuk Prancis dan Italia, namun kekuasaan mereka tidak konsisten sehingga sering terjadi konflik internal.
ADVERTISEMENT
Barulah pada masa Pepin of Heristal, keluarga tersebut menjadi politikus yang pengaruhnya cukup kuat di Eropa setelah ia menjadi walikota istana, menggantikan pengaruh keluarga Merovingi sebagai bangsawan besar di Eropa bagian barat.
Ketenaran mereka semakin bertambah setelah Charles Martel, putra Pepin, mengalahkan pasukan Arab pada Pertempuran Tours pada 732 Masehi dalam usaha menaklukkan dataran Eropa.
Walikota istana selanjutnya, Pepin III (memerintah tahun 747-768), membuat perubahan besar dengan meresmikan Dinasti Carolingi sebagai penguasa menggantikan Merovingi setelah mendapat persetujuan dari Paus Zakarias di Roma.
Terjadi pertikaian besar antara Charlemagne dan Carloman, putra Pepin III, yang menginginkan posisi sebagai kepala Dinasti Carolingi. Dalam perebutan kekuasaan antar-saudara itu, Charlemagne keluar sebagai pemenang dan memerintah Carolingi pada 768-814 Masehi.
Ilustrasi Dinasti Carolingi. Foto: Wikimedia Commons.
Charlemagne disebut sebagai kesusksesan besar Dinasti Carolingi karena berhasil menyatukan banyak wilayah di Prancis dan menaklukan wilayah lain. Selama 40 tahun kekuasaannya, Charlemagne berhasil mengalahkan bangsa Lombardy, Saxony, dan bangsa lain di wilayah tengah Eropa.
ADVERTISEMENT
Ia tercatat sebagai penguasa yang memerintah lebih banyak wilayah dibandingkan pemimpin Eropa manapun sebeleum era Napoleon Bonaparte. Selain memerintah sebagai raja Dinasti Frank dan keluarga Carolingi, Chalemagne juga diberi gelar Kaisar Romawi oleh paus pada tahun 800 Masehi.
Putra Charlemagne, Louis, mengikuti jejak ayahnya sebagai raja Dinasti Frank dan kaisar Romawi Suci. Ia membagi pemerintahannya menjadi tiga bagian, masing-masing diperintah oleh putranya sendiri, yaitu Charles the Bald, Lothair, dan Louis the German. Ambisi yang begitu besar dari ketiganya, membuat perang saudara tidak dapat dihindari. Akibat dari pertikaian tersebut, pemerintahan Charlemagne yang begitu kokoh pun mulai mengalami perpecahan.
Pemerintahan Dinasti Carolingi berjaya di Italia sampai tahun 901 Masehi, di Jerman sampai tahun 911 Masehi, sementara di Prancis sampai tahun 987 Masehi ketika keluarga Cepet menggantikan keluarga Carolingi.
ADVERTISEMENT
Menjelang tahun 1000 Masehi, Dinasti Carolingi mengalami kehancuran hingga akhrinya berakhir. Sisa-sisa kekuasaan Charlemagne dan putra-putranya, dipercaya sebagai cikal-bakal dari berdirinya negara-negara yang sekarang dikenal sebagai Prancis, Jerman, dan Italia.
Sumber: Crompton, Samuel Willard. 2005. 100 Keluarga yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma