Dinasti Montezuma dan Kemunculan Bangsa Aztec

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
30 Maret 2019 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suku Aztec memerintah wilayah Meksiko lebih dari 125 tahun lamanya, dengan pemimpin yang silih berganti membangun Aztec menjadi peradaban tinggi di benua Amerika.
ADVERTISEMENT
Menurut legenda yang berkembang di antara masyarakat keturunan Aztec, suku itu pertama kali bermigrasi ke Lembah Meksiko tahun 1300-an. Kemudian pada 1325, dewa perang mereka, Huizilopochtli, menyuruh rakyatnya membangun kota di sebuah pulau di Danau Texcoco.
Orang-orang Aztec menyebut kota tersebut Tenochtitlan, yang pernah menjadi salah satu kota paling megah di dunia. Kota itu memiliki kekayaan alam sangat berlimpah, yang membantu perkembangan suku Aztec hingga mereka dapat berkuasa di seluruh wilayah Meksiko.
Pemimpin pertama suku Aztec adalah Acamapichtli, yang meninggal dunia pada 1396. Mereka kemudian dipimpin oleh tiga orang lainnya secara bergantian untuk jangka waktu yang relatif pendek.
Pemimpin kelima suku Aztec, Itzcoatl (memerintah tahun 1428-1440), membawa bangsanya pada puncak kejayaan. Semasa pemerintahannya, orang-orang Aztec benar-benar menjadi bangsa yang sangat dihormati.
ADVERTISEMENT
Ia mampu menyatukan banyak kota-kota kecil di sekitar Aztec di bawah pemerintahannya. Itzcoatl ingin membebaskan kota-kota itu dari suku Azcapotzalco yang berkuasa dengan sangat kejam.
Namun di balik niatannya membawa kedamaian bagi kota-kota itu, Itzcoatl berusaha memperluas wilayah kekuasaanya. Pada puncak kekuasaannya, bangsa Aztec memiliki 11 juta suku Indian yang bernaung di bawah pemerintahannya.
Ketika Itzcoatl meninggal dunia, kepemimpinan Aztec dilanjutkan oleh Motecuhzoma Ilhuicamina (memerintah tahun 1440-1468), yang dikenal sebagai Montezuma I.
Pada awal tahun 1450-an, serangkaian bencana alam telah menghancurkan hasil panen suku Aztec, yang sangat menyengsarakan. Mereka pun mulai melakukan praktek pengorbanan manusia, ritual kuno yang sebenarnya sudah ditinggalkan. Tujuannya adalah untuk menenangkan para dewa, terutama dewa perang, yang sedang marah.
ADVERTISEMENT
Ketika metode itu dirasakan berhasil, orang-orang Aztec mulai melakukan penaklukan atas suku-suku Indian di sekitar wilayah mereka. Suku Aztec menjadi suku yang kejam dan beringas, yang mengincar korban hidup-hidup untuk dijadikan korban persembahan.
Tahun 1502, penguasa suku Aztec berganti menjadi Motecuhzoma Xocoyotzin, atau nama lainnya Montezuma II. Pada masa ini lah suku Aztec mengalami kehancuran, terutama setelah bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Hernan Cortes memasuki wilayah Tenochtitlan pada 1519.
Hernan Cortes yang datang untuk mengambil emas milik suku Aztec mulai berbuat onar, dan menyatakan perang terhadap orang-orang Aztec. Montezuma II yang tidak dapat berbuat banyak akhirnya tewas di tangan orang-orang Spanyol.
Pertempuran suku Aztec melawan bangsa Spanyol berlanjut pada masa kekuasaan Cauhtemoc (memerintah tahun 1520-1521). Ia menyatukan rakyat Tenochtitlan dan bertempur habis-habisan melawan pasukan Cortes, serta suku Indian yang berkhianat.
ADVERTISEMENT
Pertempuran besar pun tidak dapat terhindarkan, dan setelah melewati waktu yang cukup panjang akhirnya Cauhtemoc dihukum mati, dan rakyat Aztec pun mulai mengalami kehancuran.
Sumber : Crompton, Samuel Willard. 2005. 100 Keluarga yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto : commons.wikimedia.org