Eleanor of Aquitaine, Penakluk Dua Kerajaan Besar Eropa

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
8 November 2018 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hubungan antara dua kerajaan besar yaitu Inggris dan Prancis, selalu diwarnai oleh konflik yang telah terjadi selama ratusan tahun, yang didasari dengan keinginan untuk saling menguasai dan memberikan pengaruh yang besar. Salah satu peristiwa yang menimbulkan konflik antara dua kerajaan besar itu adalah hubungan gelap yang dilakukan oleh Eleanor dari Aquitaine dan Henry II.
ADVERTISEMENT
Eleanor dari Aquitaine lahir di Bordeaux, Prancis, pada 1122, dan berasal dari keluarga bangsawan terhormat di negara itu. Eleanor mewarisi gelar duchess of Aquitaine dari ayahnya. Elenaor menikah dengan Raja Louis VII dari Prancis pada 1137, dan memiliki dua orang anak perempuan. Tetapi diketahui bahwa pasangan itu menjalin hubungan yang tidak harmonis.
Pada Agustus 1251, Henry Plantagenet, pangeran dari Inggris, mengunjungi istana Prancis di Paris untuk bertemu dengan raja. Di sinilah pertemuan pertama Henry dengan Eleanor, dan keduanya saling jatuh cinta. Ia mulai menjalin hubungan asmara dengan Eleanor secara sembunyi-sembunyi, sehingga raja tidak mengetahui perbuatannya itu.
Pada 21 Maret 1152, Eleanor dan Louis mengumumkan perceraian mereka atas dasar kesepakatan bersama, karena ketidakharmonisan di kelaurganya. Namun secara mengejutkan, Eleanor mengumumkan pernikahannya dengan Henry Plantagenet pada 18 Mei 1152, hanya delapan minggu setelah perceraiannya dengan Louis.
ADVERTISEMENT
Tahun 1154, Pangeran Henry diangkat menjadi raja, dengan gelar Henry II, raja Plantagenet dari Inggris yang pertama. Otomatis, untuk kedua kalinya, Eleanor menjadi ratu dari dua kerajaan yang berbeda. Pernikahannya dengan Henry II dikarunia lima orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; dua di antara putra mereka, Richard the Lion Heart, dan John, kelak menjadi raja Inggris.
Eleanor dikenal sebagai sosok perempuan yang keras kepala, cerdas, dan ambisius, sehingga tak jarang ia bertengkar dengan Henry mengenai berbagai persoalan keluarga, maupun pemerintahan. Sebagai Duchess of Acquitaine, Eleanor terbiasa menggunakan kekuasaan atas kemauannya sendiri, namun hal itu tidak dibenarkan oleh Henry sebagai raja yang sama-sama memiliki sifat keras.
Tahun 1173, putra mereka, Richard dan John, melakukan pemberontakan dan berusaha merebut takhta kerajaan Inggris. Eleanor memilih untuk berpihak kepada putranya, yang mengakibatkan hubungan keluarga itu mulai terpecah. Ketika pemberontakan itu gagal, Henry memenjarakan istrinya di Acquitaine, dengan menjadikannya tahanan rumah.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu ternyata memberikan keberkahan bagi dunia kesusasteraan di Acquitaine selama Abad Pertengahan. Selama di sana, Eleanor menyelenggarakan dan mensponsori banyak penyanyi keliling, yang kemudian dikenal dengan nama “Troubadour”. Lagu-lagu cinta mereka memberi banyak gambaran mengenai kondisi sosial masyarakat kelas atas semasa Abad Pertengahan, terutama bagi kehidupan para bangsawan di Acquitaine dan Inggris.
Hingga tahun 1189, Eleanor tetap menjadi tahanan rumah. Kemudian ia dibebaskan ketika Henry II meninggal dunia, dan ia kembali ke Inggris untuk menolong putranya Richard mengamankan takhtanya.
Setelah menduduki takhta kerajaan, Richard meninggalkan Inggris untuk ikut serta menjadi pemimpin dalam Perang Salib Ketiga. Sekembalinya Richard ke Inggris, ia ditangkap dan dipenjara oleh seorang bangsawan Jerman. Hal itu membuat takhta di Inggris mengalami kekosongan, sehingga Eleanor turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Eleanor, dan John, berhasil menghimpun uang untuk menebus Richard, dengan jumlah yang sangat besar. Richard meninggal tahun 1199, dan takhtanya dilanjutkan oleh adiknya yaitu John, yang ternyata gaya kepemimpinannya tidak disenangi oleh sang ibu.
Eleanor lalu meninggalkan Inggris, dan menghabiskan sisa hidupnya di biara Abbey of Fontevrault, dekat Tours, Prancis, hingga ia meninggal pada tahun 1204 pada usia 82 tahun.
Sumber : Crompton, Samuel Willard. 2008. 100 Hubungan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto : commons.wikimedia.org