Ernest Orlando Lawrence: Fisikawan Penemu Siklotron

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2017 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
siklotron merupakan alat yang bisa memecahkan atom, dan menjadi sebuah kemajuan besar dalam pengembangan bom atom.
ADVERTISEMENT
Pria Kelahiran Caton, South Dakota pada 8 Agustus 1901 ini merupakan seorang jenius yang dari kecil sudah menyukai sains, gelar sarjana dengan jurusan kimia ia dapat dari Universitas South Dakota pada 1922.
Lulus dari sana ia kemudian mengambil master dan lulus pada 1923 dari Universitas Minnesota, serta gelar Ph.D. dari Universitas Yale pada 1925.
Karir dan kecintaannya terhadap dunia pendidikan dan penelitian mengantarkan Lawrence pada kedudukan lektor kepala dalam fisika di Universitas California, Berkeley, pada 1928, ia juga menjadi profesor termuda di fakultas itu pada 1930.
Pada 1929, Lawrence menemukan siklotron, dimana siklotron merupakan alat yang bisa memecahkan atom, dan menjadi sebuah kemajuan besar dalam pengembangan bom atom. Mesin itu menggunakan elektromagnet untuk mempercepat partikel nuklir pada titik yang kemudian bisa membuat atom meledak, memproduksi unsur baru dan isotop radioaktif unsur yang ada.
ADVERTISEMENT
Atas penemuan serta kemajuan yang ia dedikaskan dalam bidang fisika, Lawrence diangkat sebagai direktur di laboratorium radiasi universitas pada 1936 dan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika 1939 untuk penemuan siklotron.
Ia menjadi ilmuan yang menojol di Berkeley saat itu, bahkan hadiah Nobel yang diterimanya sempat menjadikan ia muncul di cover New York Time
Lebih dari itu, Lawrence dan Laboratorium Radiasinya memiliki akses untuk pendenaan federal tak terbatas karena pencapaian awalnya, yang memungkinannya membuat mesin baru "kalutron", yang mengubah siklotron hingga mampu memisahkan uranium-235 dari uranium heksaflorida yang bergas. Salah satu kalutron, bernama "Alpha-1," ditujukan untuk memproduksi uranium tingkat senjata yang diperlukan untuk inti bom.
Setelah PD II, Lawrence melanjutkan penelitiannya di bidang teknologi senjata nuklir dan menjadi penganjur pengembangan bom hidrogen. Dukungannya untuk senjata nuklir membuatnya menerima kedudukan bergengsi di mata militer AS.
ADVERTISEMENT
Ernest Orlando Lawrence meninggal pada 27 Agustus 1958 di Palo Alto, California.
foto : www.britannica.com