Hari Buku Sedunia dan Cerita di Balik Penetapannya

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
23 April 2020 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Buku dan Peta Dunia. Dok: Pixabay/claybanks
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buku dan Peta Dunia. Dok: Pixabay/claybanks
ADVERTISEMENT
Siapa yang suka membaca buku? Atau mungkin senang dan hobi untuk membeli buku? Bagi orang yang familier dengan buku, tentu tanggal 23 April bukan menjadi tanggal yang asing. Tanggal 23 April biasa diperingati sebagai Hari Buku Sedunia atau yang lebih lengkap adalah Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. Perayaan hari tersebut dijadikan sebagai ajang promosi tentang buku dan manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, adanya perayaan Hari Buku dan Hak Cipta ini juga untuk menunjukkan bahwa buku yang juga dapat menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini antar generasi maupun antarbudaya. Pemilihan tanggal 23 April juga bukan tanpa alasan. Tanggal tersebut dijadikan sebuah simbol yang dipilih dengan alasan tertentu.
Ilustrasi buku-buku lama. Dok: Pixabay/jarmoluk
Alasan pemilihan tanggal 23 April sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia ternyata merupakan hari kematian beberapa penulis terkenal seperti William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega. Melalui Konferensi Umum UNESCO pada tahun 1955 di Paris, tanggal tersebut secara alami dipilih untuk dijadikan simbol serta bentuk penghormatan. Pada konferensi tersebut juga dibahas tentang pemberian upeti untuk buku maupun penulisnya di seluruh dunia. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong agar semua orang dapat mengakses buku.
Ilustrasi memberi buku. Dok: Freepik
Di balik penentuan Hari Buku dan Hal Cipta yang telah disahkan oleh UNESCO, terdapat suatu cerita sebelum akhirnya menggunakan tanggal kematian dari beberapa penulis terkenal. Pada tahun 1923 di Catalonia terdapat suatu tradisi yang disebut merupakan awal mula adanya peringatan Hari Buku Dunia. Apa yang dilakukan oleh orang di Catalonia merupakan tradisi memberikan buku kepada teman dan keluarga untuk menghormati penulis Spanyol yang bernama Miguel de Cervantes. Pada mulanya, perayaan tersebut dilakukan setiap tanggal 7 Oktober yang merupakan tanggal kelahiran dari Cervantes. Akan tetapi akhirnya diubah menjadi tanggal 23 April yang merupakan hari kematiannya, yang selanjutnya disepakati dan disahkan oleh UNESCO
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan UNESCO untuk merayakan hari ini, merupakan bentuk perjuangan buku-buku dan hak cipta. Selain itu, dukungan akan kreativitas, keragaman, dan akses yang sama untuk menerima pengetahuan dari segala tempat dan berbagai hal. Adanya dukungan penuh dari berbagai pihak dan pemangku kepentingan seperti, penulis, penerbit, guru, pustakawan, lembaga publik, lembaga swasta, LSM kemanusiaan, media massa, serta semua orang yang merasa termotivasi dan dapat bekerja sama untuk merayakan hari ini, membuat perayaan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia menjadi suatu wadah yang dapat menyatukan jutaan orang di dunia
Sumber:
World Book and Copyright Day 23 April – Laman United Nation
World Book Day Facts & Worksheets – Laman Kidskonnect
ADVERTISEMENT