news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Henry Cavendish dan Penemuan Unsur Gas Paling Ringan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
26 Maret 2019 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tetesan air. Foto: ronymichaud via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tetesan air. Foto: ronymichaud via Pixabay
ADVERTISEMENT
Orang pertama yang berhasil mengukur kepadatan unsur gas, Henry Cavendish, dikenal sebagai ilmuwan yang sangat jenius namun memiliki sifat yang pemalu dan tertutup. Ia bahkan menolak diwisuda saat menempuh pendidikan di Cambridge karena tidak ingin berhadapan dengan profesor-profesor di ujian akhirnya.
ADVERTISEMENT
Cavendish tercatat sebagai penemu unsur gas hidrogen, dan berhasil membuktikannya sebagai gas paling ringan di antara unsur gas lainnya. Ia juga mampu menjelaskan proses penciptaan air dari reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen ketika para ilmuwan di zamannya belum dapat menemukannya.
Pada 1770, Cavendish bereksperimen dengan listrik yang ditambahkan dalam studinya tentang gas. Ia mengukur kekuatan listrik dengan memegang sebuah elektroda dan mengamati sejauh mana otot-otot lengannya bereaksi.
Sebuah tindakan yang sangat berani namun sangat membahayakan nyawanya. Tetapi walau begitu, Cavendish berhasil mendapatkan data yang lebih akurat dan menjadi bahan penelitian yang sangat penting bagi penelitian selanjutnya.
Pada 1798, Cavendish diketahui berhasil mengukur gaya gravitasi yang sangat kecil di antara benda-benda berukuran kecil. Dengan mengetahui massa objek yang ditelitinya, Cavendish kemudian mencoba mengkalkulasikan massa bumi dengan menggunakan hukum gravitasi yang universal.
ADVERTISEMENT
Walau penelitian gravitasinya begitu menghebohkan, tetapi tidak banyak ilmuwan yang menerima hasil penelitiannya itu. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa penelitian Cavendish tidak dapat membuktikan secara akurat massa bumi, walau sebagian lagi merasa bahwa Cavendish telah membuka wawasan baru untuk pengembangan lebih lanjut mengenai gravitasi dan massa bumi di masa yang akan datang.
Selain karena latar belakangnya sebagai seorang bangsawan, Cavendish ternyata salah seorang ilmuwan dengan harta kekayaan yang cukup besar. Ia banyak melakukan pengeluaran untuk membeli berbagai peralatan dan buku-buku ilmiah.
Ia kemudian memindahkan perpustakaan besarnya ke London, sehingga ilmuwan lain dapat menggunakannya dengan bebas. Tidak banyak catatan penelitian yang dibuat Cavendish, ia merasa bahwa eksperimen-eksperimennya dilakukan semata-mata karena ia menyukainya, bukan untuk kepentingan komersial seperti yang banyak dilakukan ilmuwan pada zamannya.
ADVERTISEMENT
Pada 1860-an, setelah kematian Cavendish, ahli fisika James Clerk Maxwell mempelajari makalah-makalah Cavendish. Karena merasa isinya begitu penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, Maxwell pun kemudian menerbitkannya, dan menamainya 'Cavendish Laboratory', sebagai penghormatan atas jasa-jasa penciptanya.
Sumber : Tiner, John Hudson. 2005. 100 Ilmuwan yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
commons.wikimedia.org