Hidupkan Kembali Sejarah Pulau Morotai

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
7 Juni 2017 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
LSTs landing supplies at Blue Beach, Morotai (Foto: Wikimedia Commons)
Persis di Samudra Pasifik dan berbatasan langsung dengan Filipina membuat Morotai menjadi lokasi strategis Perang Dunia II. Sayangnya, cerita pertempuran itu tinggal sebuah kenangan tak kasat mata.
ADVERTISEMENT
Morotai pernah menjadi bagian strategi lompat katak Panglima Perang Pasifik Pasukan Sekutu Jenderal Douglas MacArthur yang ingin merebut kembali Filipina dari Jepang hingga memutuskan pergerakan Jepang di Pasifik Barat Daya.
Tempat tersebut disebut-sebut sebagai tempat bersembunyi tentara Jepang, Teruo Nakamura yang menolak menyerah kepada Sekutu. Kondisi tersebut pun berhasil dibawa keluar hutan oleh tentara Indonesia pada 1974 atau hampir 30 tahun setelah perang berakhir.
Tidak berhenti sampai di sana. Pulau Morotai dengan Bukit 40-nya menjadi saksi bisu tempat berlangsungnya pertempuran besar-besaran pasukan Sekutu dan Jepang yang berakhir dengan penyerahan kekuasaan tentara Jepang ke Sekutu pada 9 September 1945.
Tak semua orang Morotai mampu mengisahkan hal itu mengingat beberapa peninggalan Perang Dunia II di Kawasan Morotai, seperti pesawat tempur, tank amfibi, mobil jip, dan aneka senjata, membuat cerita pertempuran di Morotai tak dapat dideteksi kasat mata lagi. Kelangkaan peninggalan artefak tersebut sejatinya bermula sejak pertengahan 1950-an bahwa pemerintah melegalkan penjarahan sisa Perang Dunia II
ADVERTISEMENT
Meski historis Pulau Morotai tak berkasat mata lagi, masih ada juga warga lokal yang mecoba memugarkan kembali kehistorisan pulau tersebut. Tak jarang ditemukan barang-barang , mulai aneka botol minuman ringan, wadah obat, tempat makanan, sepeda, senjata otomatis, peralatan instalasi listrik, meriam, mortar, hingga katana (pedang milik samurai).
National Geographic Indonesia (3 Agustus 2016)