Ho Chi Minh dan Kekuatan Pemicu Perang

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
23 Juli 2018 17:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ho Chi Minh mungkin hanyalah seorang pria bertubuh kurus dan kecil, layaknya orang Asia pada umumnya, yang selalu menampilkan citra sederhana dalam setiap kegiatannya. Tetapi dibalik itu semua, Ho Chi Minh adalah seorang revolusioner berpengalaman dan nasionalis yang mengabdikan hidupnya untuk kemerdekaan bangsanya.
ADVERTISEMENT
Pasukan geriliya yang dipimpinnya berhasil menghancurkan keinginan Prancis untuk menguasai Indocina. Bahkan ia mampu berhadapan dengan pasukan Amerika yang ingin menghalangi dirinya mengontrol seluruh wilayah Vietnam.
Bagi Amerika, campur tangan Ho Chi Minh berhasil membuat mereka frustasi, serta membuat mereka harus menghadapi perang panjang, yang pada akhirnya menjadi kekalahan pertama dalam sejarah mereka.
Ho Chi Minh dilahirkan pada 1890 di Hoang Tru, sebuah desa di wilayah Vietnam bagian tengah. Tempat tinggalnya dikuasai oleh pemerintahan Prancis, yang cukup banyak mengontrol sektor-sektor kehidupan di daerahnya tersebut.
Para petani di sana menolak kehadiran Prancis, mereka berjuang untuk melakukan pemberontakan dan mengusir Prancis dari wilayah Hoang Tru. Ho Chi Minh beberapa kali ikut terlibat dalam aksi pemberontakan bersama ayahnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun demikian, ia sangat tertarik dengan semangat Prancis di masa lalu, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Marseilles pada 1911 sebagai pesuruh di sebuah kapal.
Selama di Prancis, Ho Chi Minh bekerja di beberapa tempat. Ia pun sempat masuk daftar hitam kepolisian Prancis karena beberapa kali mengikuti aksi, dan catatan masa lalunya di Vietnam.
Pada 1919, Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, mengunjungi Prancis untuk perjanjian damai mengakhiri Perang Dunia I. Ho Chi Minh berharap dapat bertemu dengan presiden AS agar dapat membantu menghentikan dominasi Prancis di negaranya. Ia membawa daftar kekerasan yang dilakukan pasukan Prancis selama berada di Vietnam. Namun ia mendapat penolakan.
Ia sempat bergabung dengan Partai Komunis Prancis. Ia lalu mendapat kesempatan untuk pergi ke berbagai negara sebagai agen rahasia Moskow. Sebagai seorang agen rahasia, Ho Chi Minh memiliki nama lain untuk menyamarkan identitasnya. Ia pun beberapa kali dikabarkan tewas, namun kemudian muncul di tempat lain.
ADVERTISEMENT
Pada 1929, Ho Chi Minh mengumpulkan beberapa militan di Hong Kong dan membentuk Partai Komunis Indocina.
Pada 1940, pasukan Jepang memasuki wilayah Indocina, mereka bekerjasama dengan orang-orang Prancis di Vietnam. Ho Chi Minh lalu kembali ke tanah airnya untuk membujuk para pengikutnya memerangi Jepang dan Prancis.
Ho Chi Minh membawa semangat perjuangan dan kemerdekaan untuk bangsanya. Ia berhasil membentuk pasukan geriliya untuk memerangi Prancis. Usahanya itu berhasil memukul mundur pemerintahan Prancis di Vietnam.
Kemudian ia pun berhasil menghancurkan dominasi Amerika, walau dengan persenjataan yang jauh di bawah pasukan Amerika. Korban tewas dalam usaha kemerdekaan ini sangatlah besar, mencapai angka 3 juta jiwa, baik dari pihak militer maupun warga sipil.
ADVERTISEMENT
Ho Chi Minh tidak pernah menemui kesepakatan damai dengan pihak Amerika, karena jika itu terjadi maka pemisahan Vietnam akan semakin besar, bertentangan dengan keinginan Ho Chi Minh untuk menyatukan wilayah Vietnam di bawah satu kekuasaan.
Tidak ada tawar menawar lagi bagi Ho Chi Minh untuk mewujudkan mimpinya itu. Meski berjalannya perang berarti menghancurkan negerinya, Ho Chi Minh tetap kukuh para kemerdekaan Vietnam, dan jutaan rakyat Vietnam telah siap melakukannya.
Sumber: Susanto, Ready. 2011. 100 Tokoh Abad ke-20 Paling Berpengaruh. Bandung : Nuansa
Foto: commons.wikimedia.org