Jejak Perdamaian Masyarakat Lombok-Bali dalam Hidangan Ayam Taliwang

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
14 Desember 2018 20:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu warisan kuliner Nusantara yang menjadi ikon makanan khas masyarakat suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, adalah ayam taliwang. Ciri khas kuliner tersebut, yaitu berupa olahan ayam kampung muda yang diramu dengan bumbu-bumbu rempah, sehingga memberikan cita rasa yang kuat.
ADVERTISEMENT
Munculnya tradisi kuliner ayam taliwang Lombok erat kaitannya dengan keberadan masyarakat Karang Taliwang di Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masyarakat Karang Taliwang inilah yang pertama kali memperkenalkan kuliner ayam taliwang.
Tercatat kemunculan ayam taliwang pertama kali terjadi pada saat perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali. Pada masa itu, pasukan Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selaparang yang mendapat serangan dari Kerajaan Karangasem Bali. Orang-orang Taliwang yang bertugas menengahi kedua kerajaan tersebut di tempatkan di suatu wilayah yang diberi nama Karang Taliwang.
Tugas orang-orang Taliwang ini adalah melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem Bali agar pertempuran yang menelan banyak korban dan harta benda itu dapat segera dihentikan. Dalam misi perdamain tersebut juga ikut serta para pemuka Agama Islam, juru kuda, dan juru masak yang masing-masing memiliki tugas tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pemuka agama bertugas memberi tuntunan kehidupan pada masyarakat dan melakukan pendekatan kepada Raja Karangasem. Juru kuda bertugas menjaga dan memelihara kuda, sementara juru masak bertugas menyiapkan keperluan logistik.
Para juru masak dari Kerajaan Taliwang juga diberikan tugas mengolah dan memasak berbagai bahan makanan yang menjadi santapan masyarakat yang tinggal di Karang Taliwang dan Sasak. Salah satu makanan yang mereka buat adalah ayam bakar yang dicampur dengan olahan bumbu tertentu sesuai tradisi masyarakat Taliwang.
Bumbu-bumbu yang digunakan ini berasal dari hasil bercocok tanam masyarakat setempat, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, garam, dan terasi. Pada masa itu, hasil olahan ayam sangatlah istimewa.
Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi pembauran antara masyarakat Karang Taliwang dengan masyarakat Sasak. Pembauran yang dominan adalah mengadopsi berbagai bentuk pengetahuan dan tatacara kehidupan sehari-hari. Misalnya pada pola makan dan pengolahan bahan makanan.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, pola makan dan jenis makanan yang diolah cenderung mengadopsi hasil kebudayaan masyarakat Sasak yang menyukai masakan pedas. Daging ayam diolah menjadi ayam pelalah dengan cita rasa pedas. Ayam pelalah inilah yang menjadi cikal bakal dari ayam taliwang.
---
Sumber: Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya Kuliner BPNB Bali, NTB, NTT Tahun 2014. kebudayaan.kemdikbud.go.id
Foto: Wikimedia Commons