Konten dari Pengguna

Kamboja yang Pernah Tercabik – Cabik

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
3 Maret 2017 13:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertikaian Pasukan Khmer Merah Pol Pot dengan Vietnam di Kamboja berhasil mencabik – cabik Kamboja hingga terkoyak tak berdaya kala itu.
ADVERTISEMENT
Pol Pot dan Khmer Merah dengan sikap kerasnya, Vietnam dengan kekuatan serangnya ampuh memberikan pukulan keras bagi rakyat Kamboja tanpa ampun.
Gubuk bambu beratapkan nipah dan plastik, lantai tanah, serta pakaian compang – camping pengungsi Muangthaimenjadi gambaran akan kepedihan Kamboja saat itu. Selain itu, anak – anak tanpa busana dan orang cacat karena ranjau tidak terhitung lagi jumlahnya.
November 1984. Vietnam menyerang tiga kelompok perlawanan Kamboja. Terdapat 55 ribu tentara dan 200 ribu warga sipil yang terlibat dalam perang tersebut. Dengan kekuatan tank dan artileri berat, pasukan Vietnam mendesak lawannya menuju ke perbatasan Muangthai.
Pada 1985 gempuran Vietnam pun mereda. Akan tetapi, hal itu hanyalah strategi Vietnam untuk menyusup masuk kembali ke Kamboja melalui pasukan yang lebih kecil dan terorganisir. Penduduk pun mengungsi ke perbatasan Muangthai di mana lembaga dunia seperti United Nation Border Relief Organisation, UNBRO berperan penting dalam menangani pengungsi Kamboja sejak 1979.
ADVERTISEMENT
Di saat yang sama, pada 1985 para pengungsi mencoba untuk menetap di negeri seberang yakni Bangkok. Pengungsi berharap dengan pelariannya ke Bangkok dapat membuka pintu pengungsian ke Barat jua. Meski pelariannya ke Bangkok tak terelakkan, pemerintah Bangkok tegas menolak pengungsi.
Untuk bertahan hidup, pengungsi mencoba berdalih ke daerah perbatasan. Tidak sedikit para penyeludup beralih menjadi perampok demi berhasil bertahan hidup. Kala itu, Kamboja disebut – sebut bangsa yang tercabik-cabik dan terkoyakkan.