Kapal Nemi, Pesiar Raksasa Milik Kaisar Romawi Abad ke-1 Masehi
Konten dari Pengguna
15 Juli 2020 15:59 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selama berabad-abad, para nelayan abad pertengahan yang berlayar di Danau Nemi, 30 km dari selatan Roma, Italia, tahu sebuah rahasia. Di dalam danau tersebut tersembunyi dua artefak kapal raksasa kuno milik Kaisar Romawi.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, mengapa kapal tersebut bisa berada di danau seluas hanya 1,67 km persegi? Apalagi danau tersebut tak memiliki jalur aliran penghubung, apa yang bisa dilakukan oleh kapal sebesar itu?
Secara historis, kapal-kapal tersebut dibangun oleh seorang Kaisar Romawi, Caligula, pada abad ke-1 Masehi. Caligula hanya empat tahun berkuasa (37-41 Masehi), tapi namanya cukup terkenal sebagai pemimpin romawi yang brutal, sadis, dan hedonistik.
Karena kebiasaannya hidup mewah itu sehingga para sejarawan menduga Caligula menjadikan kapal-kapal tersebut sebagai pesiar pribadinya untuk mengadakan pesta liar untuk memuaskan kesenangannya. Selain itu, juga sebagai simbol persekutuannya dengan Dewi Diana Nemorensis--dewi penguasa Danau Nemi dalam mitologi Yunani--sehingga ia bisa menganggap dirinya dewa.
Penemuan Artefak
Pada tahun 1446, Kardinal Prospero Colonna dan Leon Battista Alberti pertama kali menemukan bangkai Kapal Nemi. Sayangnya, belum ada teknologi yang bisa mengangkat bangkai kapal yang tenggelam 18,3 meter dari permukaan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pada tahun 1895 Menteri Pendidikan Italia, Eliseo Borghi, mulai meneliti situs tersebut dan menemukan artefak terdiri atas dua bangkai kapal yang kemudian dinamai Prima Nave dan Seconda Nave.
Pengangkatan kapal baru dilakukan pada tahun 1927 oleh diktator fasis Italia, Benito Mussolini. Saat itu Mussolini memerintahkan insinyur Guido Ucelli untuk mengeringkan danau dan mengevakuasi kapal-kapal dengan bantuan angkatan bersenjata. Proses rekonstruksi kayu kapal yang penuh kendala itu baru selesai sekitar tahun 1932.
Kapal pertama, Prima Nave, yang ditemukan memiliki panjang 70 meter dan lebar 20 meter. Lambung kapal dibagi menjadi tiga bagian, dengan bentuk lambung tampak lebih lebar di buritan dan lebih sempit di haluan.
Sementara ukuran Seconda Nave lebih besar dengan panjang 73 meter--setara Airbus A380--dan lebar 24 meter. Kapal kedua ini ditemukan penuh dengan marmer, lantai mosaik, pemanas dan pipa ledeng kuno dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Kedua kapal itu dibangun menggunakan metode Vitruvian, teknik bangunan pertama yang digunakan oleh bangsa Romawi. Kapal petama dikemudikan dengan dua dayung sepanjang 11,3 meter, sedangkan kapal kedua dilengkapi dengan empat dayung.
Sejarawan Romawi, Seutonius, mengatakan setahun setelah peluncuran, benda-benda berharga kapal-kapal Nemi dilucuti dan ditenggelamkan setelah pembunuhan Caligula.
"Kapal-kapal itu dipenuhi perhiasan dengan kolam pemandian, galeri, salon, dan pohon buah-buahan," kata Seutonius dilansir dari heritagedaily.
Museum untuk menyimpan sisa-sisa bangkai Kapal Nemi dibangun Mussolini pada tahun 1936, sehingga masyarakat bisa melihatnya. Namun, pada malam 31 Mei 1944, museum tempat kapal-kapal itu disimpan diduga ditembaki artileri tentara AS saat Perang Dunia ke-2.
Saat itu, lokasi pos artileri Nazi Jerman berdekatan dengan museum. Asap pun mengepul dari museum dan Kapal Nemi dilalap api--hanya perunggu, beberapa kayu hangus, dan beberapa peninggalan selamat dari api.
ADVERTISEMENT
Seperti Caligula, nasib Mussolini juga menemui akhir kekuasaan yang kelam. Kurang dari setahun setelah kapal terbakar, ia ditembak ketika melarikan diri dari Italia dengan menyamar. Dua hari kemudian, Hitler, rekan fasisnya, menembak dirinya sendiri setelah terdesak oleh Sekutu.
***
Referensi: