Kawasan Laponia, Contoh Terbaik Kehidupan Beternak Era Pra-Sejarah

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
1 April 2019 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kawasan lingkar Arktik, termasuk wilayah Laponia, di Swedia Utara adalah rumah bagi suku Saami. Kawasan itu menjadi salah satu area terbesar dan terakhir di dunia yang masih menganut gaya hidup tradisional berdasarkan pergerakan musim ternak.
ADVERTISEMENT
Wilayah Laponia berada di dua wilayah biogeografi, yang masuk ke dalam Provinsi Hutan Birch Subarktik dan Provinsi Taiga Eurasia Barat. Seluruh area di kawasan Laponia merupakan daerah dilindungi, di bawah The World Heritage Convention sejak tahun 1996.
Dua per tiga kawasan Laponia terdiri dari daratan bergunung-gunung yang hanya mempunyai sedikit vegetasi dengan ngarai yang curam, dan sungai berarus deras. Ketinggian ngarai di sana lebih dari 1.800 meter dan mempunyai lebih dari seratus gletser.
Meskipun tidak memiliki penduduk tetap, kawasan Laponia sangat penting secara ekonomi dan budaya bagi suku Saami. Kegiatan berternak rusa di sana tetap diutamakan, dan berbagai peninggalan budaya leluhur masih terus dilestarikan.
Suku Saami telah menjadi penduduk asli Laponia selam lebih dari 5.000 tahun. Awalnya mereka adalah suku pemburu rusa yang sangat handal, tetapi sejak abad ke-16 hingga sekarang, mereka memilih untuk mengembangbiakkan hewan buruannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat ini tercatat ada 250 orang Saami yang menghabiskan waktu musim panasnya di kawasan Laponia, dengan berternak 30.000-35.000 rusa. Walau Laponia termasuk dalam kawasan dilindungi, tetapi suku Saami memiliki hak khusus terhadap air, tanah, perburuan, dan penangkapan ikan, oleh pemerintah Swedia.
Komunitas suku Saami yang nomadis (berpindah) mulai berkembang di akhir abad Pertengahan, dan mengalami puncaknya pada abad ke-16 hingga abad ke-18. Namun sekitar tahun 1900-an, komunitas suku Saami mulai terpecah akibat perkembangan industri dan masuknya kebudayaan Eropa yang sangat maju.
Warisan budaya Laponia di Swedia Utara, yang dihuni oleh suku Saami ini menjadi contoh terbaik dari peradaban pra-sejarah di Skandinavia Utara. Kegiatan beternak dan berladang suku Saami menjadi perjalanan budaya yang dahulu banyak ditemui pada tahap awal perkembangan ekonomi dan sosial manusia.
ADVERTISEMENT
Sumber : Perwito Mulyono, dkk. 2009. World Heritage Nature & Culture Volume 6. Surakarta : Batara Publishing.
Foto : commons.wikimedia.org