Kota Mendoza, Titik Awal Perjuangan Kemerdekaan Argentina

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
27 September 2018 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Mendoza, yang berada di kaki pegunungan Andes, Argentina, mendapat julukan sebagai 'The Land of Sun and Wine' atau 'Kota Matahari dan Anggur'. Kota kecil yang sangat indah itu memiliki pesona alam yang berpadu sempurna dengan tata kotanya, sehingga menghasilkan pemandangan terbaik di wilayah pegunungan Andes.
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat, Kota Mendoza dibangun pada 2 Maret 1561 oleh Pedro del Castillo. Ia menetapkan nama resmi untuk kota itu adalah Ciudad de Mendoza del Nueuuo Valle de La Rioja. Sebelum tahun 1860, wilayah sekitar Mendoza dihuni oleh tiga suku Indian, yaitu Huarpes, Puelches, dan Inca.
Sekitar 170 kilometer sebelah barat dari Mendoza akan ditemukan sisa-sisa peninggalan peradaban Suku Inca. Puente del Inca menjadi peninggalan Suku Inca yang sangat terkenal, sekaligus pintu gerbang pendakian Gunung Aconcagua dari arah barat.
Tahun 1861, wilayah Mendoza diguncang oleh gempa bumi yang sangat besar yang menghancurkan sebagian besar bangunan kota. Bencana itu juga membunuh kurang lebih 5.000 penduduk. Setelah peristiwa gempa bumi itu, Kota Mendoza dibangun kembali dengan desain kota yang baru.
ADVERTISEMENT
Kota Mendoza baru menggunakan sistem rigid block dengan jalan dan trotoar lebar, serta lahan terbuka yang luas untuk mengantisipasi pergerakan seismik di wilayah itu yang sering kali menimbulkan getaran di permukaan tanah. Banyaknya lahan terbuka di Mendoza dimanfaatkan untuk membangun taman kota, yang semakin memperindah tampilan Mendoza.
Pusat Kota Mendoza, saat pertama kali dibangun pada abad ke-16, berada di Plaza del Castilo yang terletak beberapa blok di sebelah timur laut pusat kota sekarang, yaitu Plaza Independencia. Di tempat itulah Jose de San Martin mempersiapkan pasukannya untuk memulai perjalanan melintasi pegunungan Andes guna mengusir pasukan Spanyol dan membebaskan Chile serta Argentina dari penjajahan pada 1817.
Untuk menghormati perjuangan San Martin dan pasukannya, pada 1914 pemerintah Mendoza membangun monumen di puncak Cerro de la Gloria, yang berada di sekitar taman kota. Sementara itu, barang-barang selama masa perjuangan disimpan di Museo del Pasado Cuyano, di Avenida Montevideo.
ADVERTISEMENT
Sumber: Wijayanti, Daru. 2013. Menjelajah Keajaiban Dunia dalam 365 Hari. Yogyakarta: Indo Literasi.
Foto: commons.wikimedia.org