Las Lajas Sanctuary, Gereja di Ngarai Sungai

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
13 Juni 2020 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok: Wikimedia
zoom-in-whitePerbesar
Dok: Wikimedia
ADVERTISEMENT
Las Lajas Sanctuary merupakan salah satu bangunan yang dapat dikatakan sebagai sesuatu ‘keajaiban’ yang berada di Kolombia. Bangunan ini terletak di perbatasan Kolombia dan Ekuador, dnnekat kota Ipiales. “Laja” mengacu pada jenis batu yang terbentuk di dalam perairan. Meskipun terlihat seperti kastel, bangunan ini sebenarnya merupakan gereja Gotik. Gereja ini dibangun di ngarai sungai. Penyelesaian pembangunan gereja ini membutuhkan hampir 33 tahun dimulai pada tahun 1916.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan legenda yang berasal dari tahun 1745, terdapat suatu peristiwa ajaib terjadi di lokasi ini. Hal tersebutlah yang menjelaskan mengapa gereja ini dibangun di suatu tempat yang tidak biasa. Legenda menyatakan bahwa suatu hari terdapat seorang wanita bernama Maria dengan putrinya yang bernama Rosa. Rosa yang tuli dan tidak dapat berbicara sedang berjalan di samping Sungai Guaitara saat terjadi badai yang dahsyat. Mereka pergi ke arah bebatuan untuk mencari tempat berlindung. Akan tetapi, Rosa yang bisu dan tuli tiba-tiba berteriak dan menunjuk ke arah batu vertikal yang besar. Ketika sang ibu melihat, ia melihat gambar Perawan Maria di atasnya. Ia percaya bahwa Perawan Maria telah menyembuhkan Rosa.
Dok: Wikimedia
Rumor tentang keajaiban yang dialami Maria dan Rosa telah menyebar ke seluruh wilayah. Orang-orang sempat bertanya-tanya apakah hal tersebut benar-benar terjadi atau tidak. Akan tetapi, seorang lelaki buta sangat mempercayai keajaiban tersebut. Ia lalu meminta orang-orang untuk membantunya membangun tempat suci di lokasi Perawan Maria muncul. Oleh sebab itu, beberapa tahun kemudian, kuil pertama berhasil dibangun dan terjadi keajaiban lainnya. Pria buta tersebut kembali dapat melihat.
Dok: Wikimedia
Lima puluh tahun kemudian, para pengunjung gereja membangun jembatan yang mengarah ke gereja tersebut pada tahun 1802. Kuil yang semula dibangun pada abad ke-18 tersebut digantikan oleh katedral neo-gotic. Katedral tersebut berdiri diujung jembatan sepanjang 50 meter di tengah ngarai sungai Guaitara. Katedral tersebut berdiri menghadap batu ngarai yang terjun. Pada bagian dalam, dindingnya ditutup dengan garis-garis emas yang menghubungkan engsel langit-langit bundar tempat lampu gantung indah berada. Sedangkan dinding belakang gereja sebenarnya merupakan sebuah batu tempat Rosa melihat Perawan Maria. Gambar Perawan Maria tersebut masih ada di sana, namun tidak ada yang tahu siapa yang membuatnya.
Dok: Wikimedia
Saat ini, banyak peziarah yang mengunjungi gereja ini. Mereka menempatkan berbagai plakat ucapan syukur kepada Perawan Maria di tebing menuruni bukit. Pada tahun 1952, katedral ini menerima penobatan kanonik dari Vatikan. Selain itu, pada tahun 1994 juga dijadikan basilika kecil. Meskipun termasuk salah satu monumen dengan arsitektur paling spektakuler di dunia, La Lajas bukan merupakan Gereja Katolik Amerika Selatan yang khas. Gereja ini justru lebih mirip dengan kastel-kastel Eropa. Meskipun usianya baru lebih dari enam puluh tahun, gereja ini terlihat seperti telah dibangun berabad-abad yang lalu
ADVERTISEMENT
Sumber: Laman the Vintage News