Elie Ducommun, Peraih Nobel Perdamaian Tahun 1902

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
9 November 2018 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Elie Ducommun Geneve (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Elie Ducommun Geneve (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Elie Ducommun lahir pada 19 Februari 1833 di Jenewa, putra seorang pembuat jam terkenal dari Neuchatel. Ducommun dikenal sebagai seorang wartawan, dosen, direktur di sebuah perusahaan, dan pembela perdamaian yang setia.
ADVERTISEMENT
Ducommun menyelesaikan pendidikannya di Jenewa saat berusia 17 tahun, dan segera mendapatkan jabatan sebagai tutor untuk sebuah keluarga kaya di Saxony selama tiga tahun. Karir pertamanya sebagai jurnalis dimulai ketika ia menjadi redaktur di sebuah jurnal politik, Revue de Gene.
Sepanjang kariernya, Ducommun telah memegang berbagai jabatan kewartawanan dan mengabdikan hidup untuk dunia jurnalis. Tahun 1865, ia mendirikan sebuah jurnal radikal dalam bahasa Jerman, “Der Forschritt”, yang juga diterjemahkan dalam bahasa Prancis, dengan nama “Progre” dari tahun 1871 sampai 1872.
Elie Ducommun  (Foto: wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Elie Ducommun (Foto: wikipedia)
Sejak tahun 1868, Ducommun mulai aktif sebagai jurnalis di dalam liga-liga perdamaian, salah satunya dengan menerbitkan Les Etats-Unis d’Europe. Tahun 1891, sebagai kepala Biro Perdamaian Tetap, Ducommun mulai menyunting berbagai pamflet, laporan, lembar berita, dan iklan-iklan yang berisi penjelasan dan ajakan kepada masyarakat mengenai arti penting perdamaian dan kebebasan.
ADVERTISEMENT
Elie Ducommun, Peraih Nobel Perdamaian Tahun 1902 (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
August Schou, direktur Institut Nobel Norwegia, berpandangan bahwa tulisan-tulisan yang dibuat oleh Ducommun memperlihatkan adanya upaya yang sangat besar untuk membangun peradamaian, ketika banyak negara yang berusaha memperkuat berbagai senjatanya demi kepentingan perang.
Selain sebagai jurnalis, Ducommun juga menjadi anggota Dewan Agung di Bern. Kegiatannya membangun perdamaian di berbagai tempat semakin gencar dilakukan setelah ia memimpin Biro Perdamaian Internasional pada 1890. Sejak lembaga itu berdiri hingga kematiannya, Ducommun mengabdikan seluruh jiwa raganya untuk mewujudkan cita-cita menghimpun berbagai masyarakat yang cinta perdamaian di seluruh dunia. Dan ia melakukan semua itu tanpa imbalan sedikit pun.
Elie Ducommun meninggal dunia pada 7 Desember 1906, setelah sebelumnya menderita penyakit jantung dan permasalahan pada pernapasannya.
ADVERTISEMENT
____
Sumber: Wilopo, Arif. 2002. Seabad Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Jakarta: Abdi Tandur