Minik Wallace, Bocah yang Menyaksikan Jasad Ayahnya Dipajang di Museum

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
23 Februari 2021 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Minik Wallace. | WIkimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Minik Wallace. | WIkimedia Commons
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah yang tertulis, Robert Peary dikenal sebagai penjelajah pertama asal Amerika yang berhasil mencapai di Kutub Utara, tepatnya di tahun 1909. Sebelum memecahkan rekor tersebut, Peary dan krunya menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti Samudra Arktik.
ADVERTISEMENT
Pada bulan September 1897, Peary kembali ke New York dengan membawa enam anggota Suku Eskimo dari Greenland untuk diteliti. Di antara keenam orang tersebut, ada seorang bocah berusia 7 tahun bernama Minik Wallace dan ayahnya, Qisuk. Mereka dipertontonkan pada khalayak di acara pameran Arktik Museum Sejarah Alam Amerika di tahun yang sama.
Robert Peary | Wikimedia Commons
Tidak terbiasa dengan iklim New York, empat orang Eskimo termasuk Qisuk, sakit dan meninggal dunia. Tidak lama setelah itu, satu orang lagi melarikan diri ke Kutub Utara, meninggalkan Minik yang masih belia seorang diri.
Untuk menghormati para "tamu" yang gugur, pihak Museum menggelar pemakaman. Minik menyaksikan ayahnya, Qisuk, dikebumikan di taman museum. Namun, sebenarnya jasad yang dikebumikan bukanlah Qisuk, melainkan hanya sebatang kayu yang dibungkus oleh pakaian berbulu. Sementara tubuh asli Qisuk bersama dengan tiga orang Eskimo lainnya, dibedah dan diawetkan di Rumah Sakit Bellevue.
ADVERTISEMENT
Suatu hari saat Minik yang kembali jadi bahan tontonan di suatu museum, tak jauh dari tempatnya berdiri, Minik melihat sesuatu yang janggan dan tidak asing. Ia menyaksikan jasad ayahnya bersama tiga orang eskimo yang ia kenal, dipajang di dalam sebuah etalase museum.
Keenam orang Eskimo yang dibawa Peary. | Wikimedia Commons
Setelah ditelusuri, Peary, sang penjelajah memang kerap membongkar kuburan Eskimo, lalu menjual tulang belulang dan harta benda yang berada di kubran tersebut ke museum. Selama bertahun-tahun, Minik sendiri mencoba melakukan berbagai cara, termasuk berkampanye, agar jasad ayahnya dikembalikan.
Namun, permintaan Minik terus ditolak, setidaknya sampai Minik mengancam akan membongkar rahasia Peary yang telah mengawini dua wanita Eskimo. Permintaan Minik pun akhirnya dikabulkan dan Peary membiarkan Minik kembali ke Greenland.
Minik Wallace (tengah). | Wikimedia Commons
***
ADVERTISEMENT
Referensi: