Penemuan Layar yang Menentukan Rute Perdagangan Dunia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
14 September 2018 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perahu layar (Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perahu layar (Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Layar yang digunakan pada kapal masuk dalam kategori peralatan paling awal yang digunakan manusia untuk melakukan penjelajahan mengelilingi dunia. Kapal layar memiliki peran yang sangat besar untuk menemukan rute perdagangan, yang hingga saat ini masih digunakan. Para pelaut zaman dahulu memang tidak memiliki pengetahuan mengenai fisika, tetapi mereka menggunakan prinsip-prinsipnya untuk berbagai situasi di laut.
ADVERTISEMENT
Layar, pertama kali diciptakan dari bahan serat dan rami, yang menurut para arkeolog digunakan sekitar tahun 8000 SM di Mesopotamia. Menjelang milenimum ketiga Sebelum Masehi, rami menjadi salah satu serat utama di dunia. Rami disebarkan ke berbagai wilayah di Asia, Eropa, dan Afrika, dari Mesopotamia. Rami menjadi bahan tekstil komersial penting yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Sebelum digunakan sebagai layar, rami banyak digunakan untuk membuat tali yang nantinya akan dibentuk menjadi layar dan perlengkapan lainnya, seperti pakaian dan perkakas sederhana. Saat itu, pusat perdagangan rami dilakukan oleh Venesia. Bangsa Venesia menggunakan rami untuk membuat kapal, mulai dari layar, tali pengikat, dan tali penghubung antar badan kapal.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh para pelaut pada masa awal penggunaan kapal layar adalah proses pembuatan tali dan layar yang dapat bertahan melakukan pelayaran jauh melintasi lautan yang sangat luas, dan tahan terhadap segala macam cuaca, yang dapat merobek sebagian besar layar. Namun serat rami yang panjang dapat menjadi solusi bagi para pelaut mempertahankan layarnya sehingga banyak digunakan pada pelayaran pertama para penjelajah Eropa.
ADVERTISEMENT
Perkembangan layar kapal semakin maju setelah ditemukannya “canefis”, produk layar yang banyak diproduksi oleh Belanda. Material baru itu terbukti sangat baik untuk digunakan para pelaut, seperti yang dipakai oleh Christopher Columbus untuk pelayaran ke Dunia Baru.
Penemuan layar baru itu juga menjadi lompatan besar pada kemajuan teknologi layar. Belanda menjadi negara yang memiliki teknologi paling mutakhir untuk memproduksi canefis (kanvas), dan sebagai pemasok utama untuk Dunia Barat. Kendati demikian, para pelaut tetap mempercayakan pelayaran pada penggunaan rami. Mereka biasanya membawa biji tanaman rami untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu mereka terdampar di sebuah pulau dengan kondisi layar mereka yang rusak.
ADVERTISEMENT
Sejumlah perbaikan terus dilakukan untuk menyempurnakan pembuatan layar bagi kepentingan penjelajahan, yang disesuaikan dengan material-material pada zaman modern. Material layar paling baik ditemukan dari bahan baku nilon, yang terbukti sangat kuat untuk mengarungi lautan. Nilon sangat kuat, tetapi tetap ringan dan mudah digunakan sehingga berangsur-angsur menggantikan bahan lainnya.
Sumber : Phlibin, Tom. 2005. 100 Penciptaan Terbesar Sepanjang Masa. Tanggerang : Karisma
Foto : commons.wikimedia.org
Penemuan Layar yang Menentukan Rute Perdagangan Dunia (1)
zoom-in-whitePerbesar